DROP TEST ANALYSIS

BAB 1

DROP TEST

Drop Test Analysis adalah model analisis struktur part untuk mengetahui batas kemampuan part dengan material tertentu.

Untitled2

Untitled22

  • Buka file gambar yang telah dibuat dengan nama “DT-2”. kemudian pilih tab “Simulation-Study Advisor-New Study
  • Isi study name “ study 2” lalu pilih “Drop Test” untuk tipe analysis. Setelah itu OK.

Untitled222

Untitled2222

  • Pilih jenis material yang akan dianalisis, pilih “Apply Material” pada tab Simulation, pilih “Aluminium 1060 Alloy” ( untuk model type pilih Linier Elastic Isotropic dan units SI) lalu OK/Apply.

Untitled22222

Untitled222222

  • Klik kanan pada “Mesh” lalu pilih Create Mesh, setelah itu pilih
  • Benda kerja akan ditampilkan dengan node node seperti terlihat pada gambar di bawah ini

Untitled2222222

  • Setelah itu klik kanan pada Setup, dan pilih Define/Edit

Untitled22222222

  • Pilih Velocity at Impact  pada  kolom Specify. Di kolom Velocity at Impact pilih permukaan yang akan menjadi titik tumpu utama ketika benda kerja dijatuhkan ( Pilih yang bagian bawah / Face<2>) dan isikan kecepatannya 200 m/sec. Di Kolom Gravity pilih bidang bagian Top Plane. Lalu klik ok.

Untitled222222222

  • Klik kanan pada result option, pilihlah Define edit seperti gambar diatas

Untitled2222222222

  • Setelah masuk ke menu define edit, maka pada menu Solution Time After Impact masukkan nilai 50. Pada menu save result, ada tulisan none di salah satu kotak, ganti dengan all tracked data.

BAB 2

SOLVER-SOLUTION

  • Kemudian setelah arah drop test dan tumpuan benda saat dijatuhkan ditentukan pilih menu RUN untuk dilakukan drop test

Untitled22222222222

Untitled222222222222

  • Setelah proses Run selesai akan didapat data data mengenai keadaan benda setelah dilakukan pengetesan

Untitled2222222222222

Proses ini merupakan langkah perhitungan analisis dari subject dengan cara perhitungan elemet per elemet pada meshing system. Langkah perhitungan yang dilakukan secara otomatis  oleh computer dengan meggunakan model matematika lanjut (Hukum Hoke, Rumus Diferensial/Laplace serta Rumus Matriks).

Untitled22222222222222

  • Setelah proses solving selesai hasil analysis dapat langsung dilihat. Ada 3 hasil analysis yang dapat ditampilkan dengan memilih pada “Model Tree” yaitu :

Untitled222222222222222

  1. Hasil Drop Test Analysis Von Misses Stress

Untitled2222222222222222

Dari hasil analisis dapat diketahui besar tegangan maksimum yang didapatkan adalah sebesar 1.79842e+009 N/m^2 dengan posisi titik ujung yang merupakan bagian yang pertama kali mengenai daerah tumbukan. Hal ini disebabkan dari arah gaya yang yang diberikan, dan ditambah dengan kecepatan yang diberikan yaitu sebesar 23 m/s. serta bentuk bagian depan ujung benda yang lancip.

2. Hasil Drop Test Analysis Displacement

Untitled22222222222222222

Dari hasil analisis dapat diketahui besar displacement maksimum yang didapatkan adalah sebesar 0.424292 mm dengan posisi displacement maksimum terdapat pada ujung batang. Hal ini disebabkan pada bagian ujung tidak langsung mengenai daerah tumbukan namun dampak tumbukan mengakibatkan displacement pada bagian tersebut. Gaya pada bagian depan merambat sampai pada ujung benda.

3. Hasil Drop Test Structural Analysis Strain

Untitled222222222222222222

Dari hasil analisis dapat diketahui besar strain maksimum yang didapatkan adalah sebesar 0.0152011 dengan posisi strain maksimum terdapat pada titik ujung bagian depan . terjadi patahan di ujung depan akibat batang menumbuk sesuatu.

4. Faktor Keamanan

 

Untitled2222222222222222222

Safety factor yang didapat dari perhitungan sangat kecil menandakan bahwa batang dengan bentuk desain seperti gambar di atas dengan material Alumunium 1060 alloy akan tahan dengan tumbukan akibat jatuh dengan kecepatan 23 m/s. Tegangan von mises maksimum yang didapat batang setelah menumbuk dengan kecepatan 23 m/s jauh lebih besar dibandingkan Yield stress Alumunium 1060 alloy.

APLIKASI PERANGKAT LUNAK KONVERSI ENERGI STATIC STRUCTURAL ANALYSIS

PRE-PROCESSING

 Static Structural Analysis adalah model analisis struktur part untuk mengetahui batas kemampuan part dengan material tertentu dan menahan beban yang dikenakan kepadanya secara statis baik tekan, tarik ataupun beban puntir.

  • Buka file gambar yang telah dibuat dengan nama “shaft assem”. kemudian pilih tab “Simulation-Study Advisor-New Study
  • Isi study name “ Mumpuni Luthfi”dengan nama masing masing. lalu pilih “Static” untuk tipe analysis. Setelah itu OK

2

3

  • Pilih jenis material bearing 1 yang akan dianalisis pilih “Apply Material” pada tab Simulation, pilih Alumunium alloy 7079 ( untuk model type  pilih Linier Elastic Isotropic dan units SI) lalu OK/Apply.4
  • 5
  • Pilih jenis material bearing 2 yang akan dianalisis pilih “Apply Material” pada tab Simulation, pilih Alumunium Alloy 7079 ( untuk model type  pilih Linier Elastic Isotropic dan units SI) lalu OK/Apply.

7

8

  • Pilih jenis material poros yang akan dianalisis pilih “Apply Material” pada tab Simulation, pilih Alumunium 2014 Alloy ( untuk model type pilih Linier Elastic Isotropic dan units SI) lalu OK/Apply.

9

10

  • Pilih jenis material poros yang akan dianalisis pilih “Apply Material” pada tab Simulation, pilih Aisi 1820 ( untuk model type pilih Linier Elastic Isotropic dan units SI) lalu OK/Apply.
  • 11
  • 12
  • Lalu lanjut pada tahap “Connections” pada bearing 1, yaitu dengan klik kanan connections, lalu klik bearing dan tentukan face 1 pada poros, face 2 pada bearing dan klik Allow Self Alligment dan selanjutnya ok
  • 13
  • 14
  • Lalu lanjut pada tahap “Connections” pada bearing 2, yaitu dengan klik kanan connections, lalu klik bearing dan tentukan face 1 pada poros, face 2 pada bearing dan klik Allow Self Alligment dan selanjutnya ok

15

16

  • Lalu tahap “Contact Set”, yaitu dengan klik kanan connections, lalu klik contac set, lalu setting pada contac set yang dimana klik automatically find contact sets, lalu blok sampai pink, lalu klik find contac set dan setelah itu pada bagian result blok 1- 10 sehingga berubah warna menjadi hijau dan klik dan setelah itu pilih ok.

17

18

  • Tentukan daerah atau permukaan yang di “Fix” dengan pilih “Fixed Geometry” pada permukaan seperti di gambar lalu OK.

19

  • Tahap pemberian “force” yaitu dengan klik kanan external load, lalu klik force dan tentukan force pada permukaan atas poros dan juga tentukan forcenya sebesar 21 N, lalu klik ok.

20

  • Tahap pemberian “centrifugal” yaitu dengan klik kanan external load, lalu klik centrifugal dan tentukan centrifugal pada permukaan poros dan juga tentukan centrifugal sebesar 150 rad/s, lalu klik ok.

21

  • Tahap “Bearing Load” pada bearing 1 yaitu dengan klik kanan external load, lalu klik Bearing Load dan tentukan face 1 pada bearing load pada permukaan dalam bearing 1 dan face 2 pada cordinat system 1, lalu klik kotak Y lalu masukan sebesar 9 N, lalu klik ok.

21

  • Tahap “Bearing load” pada bearing 2 yaitu dengan klik kanan external load, lalu klik Bearing Load dan tentukan face 1 pada bearing load pada permukaan dalam bearing 2 dan face 2 pada cordinat system 1, lalu klik kotak Y   masukan sebesar 9N dan rubah menjadi reverse direction , lalu klik ok.

23

  • kemudian tahap “Reverce Geometry” dengan cara klik solidwork, lalu pilih insert, lalu reverce geometry dan pilih axis, tentukan axis pada pulley bagian tengah dan setalah itu ok.
  • 24
  • setelah itu tahap “Selected Direction” dengan klik kanan pada external load, pilih force, lalu pilih face 1 pada pulley bagian tengah, setelah itu klik selected direction, lalu tentukan Y sebesar 25 N. dan klik ok.

Straint Result

  1. Hasil Static Structural Analysis Von Misses Stress
Name Type Min Max
Stress1 VON: von Mises Stress 3342.08 N/m^2

Node: 7996

1.97973e+008 N/m^2

Node: 7889

Shaft Assem-fuad adnan-Stress-Stress1

Dari hasil analisis dapat diketahui besar tegangan maksimum yang didapatkan adalah sebesar 1.97973e+008 N/m^2 dengan posisi tegangan terdapat pada Bearing Hal ini disebabkan dari arah gaya yang dikenakan saat analisisnya. Gaya tekan pada atas poros yang dikenakan pada shaft assem menyebabkan terjadinya tegangan dimana tegangan maksimumnya berada di Bearing yang berada pada poros.

 

  1. Hasil Static Structural Resultant Displacement
Name Type Min Max
Displacement1 URES: Resultant Displacement 0 mm

Node: 106

27.7643 mm

Node: 13329

Shaft Assem-fuad adnan-Displacement-Displacement1

Dari hasil analisis dapat diketahui besar resultant displacement maksimum yang didapatkan adalah sebesar 27.7643 mm dengan posisi resultant displacement maksimum terdapat pada pulley . Hal ini disebabkan  dari arah gaya yang dikenakan saat analisisnya. Gaya puntir diberikan pada bagian tengan pulley sehingga displacement maksimum berada di bagian yang dikenai gaya puntir.

  1. Hasil Static Structural Analysis Strain
Name Type Min Max
Strain1 ESTRN: Equivalent Strain 6.27801e-008

Element: 3217

0.00199858

Element: 7402

Shaft Assem-fuad adnan-Strain-Strain

Dari hasil analisis dapat diketahui besar strain maksimum yang didapatkan adalah sebesar 0.00199858 dengan posisi strain atau regangan maksimum terdapat pada bearing . Hal ini disebabkan pada bagian poros diberikan takan lebih, sehingga deformasi terjadi lebih besar di bagian tersebut dan regangan pun jadi lebih besar

  1. Faktor Keamanan

Perhitungan faktor keamanan   (𝜂) =

Dimana :

Sy =     Yield Stress. Untuk material Pulley AISI 1020  Yield stress diketahui sebesar

3,5157 x 10N/m2

σe   =   Tegangan Von Mises maksimum. Pada analisa tegangan Von Mises stress   diketahui sebesar 1,97973 x8  N/m2

Maka :             (𝜂)   =        =      =   0,2

Nilai safety factor pada shaft assem yang didapat dari hasil perhitungan sangat besar hal ini menandakan bahwa gaya yang diberikan pada pulley cukup kuat yaitu 25 N Karena material pulley itu adalah AISI 1020 yang memerlukan gaya puntir yang besar untuk mendapat tegangan , displacement dan regangan yang besar.

Sebuah Modular Single-Phase Multistring Multilevel Inverter Topologi Sumber Daya Energi Terdistribusi

 

ScienceDirect

2212-0173 © 2015 The Authors. Diterbitkan oleh Elsevier Ltd Ini adalah artikel akses terbuka di bawah CC BY-NC-ND lisensi

Sebuah Modular Single-Phase Multistring Multilevel Inverter Topologi Sumber Daya Energi Terdistribusi

Basavaraja DS, AD Kulkarni, T.Ananthapadmanabha

Departemen Teknik Elektro dan Teknik Elektronika, National Institute of Engineering ,, Mysuru, India

.

Abstrak

Paper ini menyajikan analisis simulasi fase tunggal inverter multilevel untuk sumber daya didistribusikan energi (DER) sistem yang alat pembangkit listrik kecil, untuk mengurangi kerugian konversi, kompleksitas rangkaian dan untuk meningkatkan ukuran dan biaya sistem. Sistem ini melibatkan langkah tinggi converter digunakan untuk mengatur tegangan yang berasal dari berbagai DER ini seperti Modul sel bahan bakar dan modul fotovoltaik, tegangan tinggi ini bertindak sebagai masukan ke inverter. Sistem ini membutuhkan jumlah kurang dari switch sebagai dibandingkan dengan cascade konvensional H-jembatan (CCHB) inverter. Ada beberapa keuntungan dari inverter multilevel ini seperti peningkatan gelombang output, dan gangguan elektromagnetik yang lebih rendah, lebih rendah beralih kehilangan daya dan Total Harmonic Distorsi (THD).

  1. Perkenalan

Dalam beberapa tahun terakhir karena kekhawatiran masyarakat tentang pemanasan global dan perubahan iklim, oleh karena itu kita harus melihat pada ramah lingkungan terdistribusi sumberdaya energi sistem (DER ini). Untuk memasok listrik premium di

hal efisiensi tinggi, kehandalan, dan kualitas daya, mengintegrasikan konverter antarmuka dari DER ini seperti photovoltaic (PV), tenaga angin turbin mikro, danbahan bakar sel ke dalam sistem grid mikro [1] – [4]. Dalam sistem tersebut pasokan yang paling DER ini tegangan DC yang bervariasi dalam berbagai sesuai dengan berbagai kondisi beban. Jadi dc / ac kekuatan pemrosesan antarmuka diperlukan dan compliable dengan perumahan, standar industri dan utilitas jaringan [4]. Untuk aplikasi daya -medium rendah, untuk mengurangi biaya, ukuran dan berat dari converter kita dapat menggunakan frekuensi tinggi transformator atau membuat tidak menggunakan trafo, sebagai peningkatan tingkat tegangan output.

Halaman 2

Output harmonik dari penurunan inverter seperti yang memungkinkan lebih murah filter output. Sebagai bertingkat hasil topologi inverter dikembangkan yang memiliki berkurangnya jumlah switch daya yang memungkinkan pengurangan interferensi elektromagnetik (EMI) dan kerugian beralih [5]. Tujuan dari makalah ini untuk belajar dan simulasi hasil A Single-fase Multistring Multilevel inverter Topologi Modular Sumber Daya Energi Didistribusikan ke mengatasi masalah di atas. Tingkat lima Inverter Modular hanya membutuhkan enam switch aktif bukan delapan diperlukan dalam Konvensional menjuntai H-jembatan (CCHB) inverter [2]. Peningkatan keluaran bentuk gelombang, total yang lebih rendah distorsi harmonik (THD), ukuran filter yang lebih kecil ini adalah beberapa keuntungan dari topologi A Modular Inverter.

2.2 Sistem Konfigurasi

Sebuah gambaran umum dari berbagai modul jenis PV atau sel bahan bakar inverter diberikan dalam [3] dan [6]. Kertas inimenyajikan inverter multilevel multistring untuk aplikasi ders. Pada Gambar. 1 menunjukkan perkembangan lebih lanjut dari string inverter, di mana oleh beberapa string yang dihubungkan dengan sendiri converter dc /dc mereka.

Gambar 1 Blok Diagram dari sistem yang diusulkan untuk A Modular multistring topologi inverter multilevel.

Sistem terpusat ini menguntungkan karena setiap string dapat dikontrol secara individual. Dengan demikian, operator dapat mulai tanaman sendiri PV / bahan bakar listrik sel dengan beberapa modul lebih lanjut ekspansi mudah dicapai karena string baru dengan converter dc / dc karena keuntungan lebih dari A inverter Modular selama konvensional mengalir H- jembatan inverter kita menggunakan A topologi inverter Modular.

2.1 Tinggi langkah-up Converter Tahap

Langkah-up tinggi converter topologi yang digunakan, yang terdiri dari satu IGBT,satu induktor, satu kapasitor, dan duadioda converter ini menggunakan meningkatkan teg DER ini sepert modul PV dan modul sel fuel-. Meningkatkan persamaan Desain Converter sebagai berikut:

 

halaman 3

571

DS Basavaraja et al. / Procedia Teknologi 21 (2015) 569 – 574

Tahap 2.2 A Modular Multilevel Inverter

The Peningkatan permintaan untuk konverter daya industri dan beberapa keuntungan dari inverter multilevel seperti rendahdistorsi tegangan output, gangguan harmonik dan elektromagnetik rendah. Hingga kini beberapa inverter multilevel yang hadir. Sebuah konverter bertingkat Modular terdiri dari enam switch daya, dua lebih sedikit dari inverter CCHB dengan delapan switch daya yang digunakan. Jadi, secara drastis mengurangi kompleksitas sirkuit listrik dan menyederhanakan rangkaian modulator desain dan implementasi. Skema fase disposisi (PD) kontrol PWM diperkenalkan untuk menghasilkan beralihsinyal dan menghasilkan lima tingkat output-tegangan: 0, Vs, 2 Vs, -Vs dan – 2 vs topologi inverter menggunakan dua operatorsinyal dan satu referensi untuk menghasilkan sinyal PWM untuk switch. Strategi modulan nya Skema logika dilaksanakan pada Gambar. 2 (a) dan (b) merupakan alternatif yang banyak digunakan untuk PD modulasi. Dengan pengecualian dari nilai offset setara dengan amplitudo sinyal pembawa, dua pembanding digunakan dalam skema ini dengan identic sinyal pembawa V pembanding digunakan untuk deteksi zero-crossing untuk memberikan sinyal frekuensi switching line untuk beralih Sa

Tabel 1: Switching Kombinasi

SA1

sa2

SA3

SB1

SB2

SB3

VAB

0

1

0

1

0

1

2Vs

0

1

1

1

0

0

vs

1

1

0

0

0

1

vs

1

1

1

0

0

0

0

0

0

0

1

1

1

0

1

0

0

0

1

1

-Vs

0

0

1

1

1

0

-Vs

1

0

1

0

1

0

-2Vs

Fungsi switching switch di didefinisikan sebagai berikut: –

S

aj

= 1, S

aj

DI

= 0, S

aj

OFF untuk j = 1,2,3

S

bj

= 1, S

bj

DI

= 0, S

bj

OFF untuk j = 1,2,3

Tabel 1 daftar beralih kombinasi yang menghasilkan lima tingkat tegangan output yang diperlukan. yang sesuai

mode operasi tahap inverter multilevel dijelaskan dengan jelas sebagai berikut.

1) maksimum output yang positif, 2V

S:

Switch aktif Sa

2

, Sb

1

dan Sb

3

ON; tegangan yang diberikan ke output LC

filter 2V

S.

2) Half-tingkat output positif, + Vs: Kondisi Output ini dapat disebabkan oleh dua kombinasi switching yang berbeda.

Salah satu kombinasi switching seperti yang aktif switch Sa

2

, Sb

1

, Dan Sa

3

ON; yang lain adalah seperti yang aktif

switch Sa

2

, Sa

1

dan Sb

3

  1. Selama tahap operasi ini, tegangan diterapkan pada filter output LC adalah

+ Vs.

3) Nol output, 0: Kondisi Output ini dapat dibentuk oleh salah satu dari dua kombinasi beralih. Setelah kiri atau kaki beralih kanan ON, beban akan hubung singkat, dan tegangan diterapkan ke terminal beban nol.

4) Half-tingkat output negatif, -Vs

Kondisi output ini dapat disebabkan oleh salah satu dari dua switching yang berbeda

kombinasi. Salah satu kombinasi switching sehingga switch aktif S

halaman 4

572

DS Basavaraja et al. / Procedia Teknologi 21 (2015) 569 – 574

5) output negatif maksimum, 2V

s

selama tahap ini beralih S

a1

Sa

3

dan S

b2

adalah ON, dan tegangan yang diterapkan untuk output LC filter -2Vs.Strategi ara 0,2 Modulation (a) operator / referensi sinyal (b) logika Modulation

  1. Hasil Simulasi

Tabel 2 menunjukkan Modular Nilai inverter THD dan CCHB (Konvensional Cascaded H-jembatan) inverter THD. Ini terlihat bahwa THD kurang dalam jenis Modular dari jenis inverter konvensional. Tabel 2 FFT Analisis VAB (lima tegangan tingkat)

Jenis inverter

Nilai THD di%

Lima tingkat Modular

inverter

21,65%

CCHB lima tingkat

inverter

39,04%

Spesifikasi dari konverter dc / dc langkah-up tinggi dua sebelumnya adalah

1) tegangan input 24V dc dari PV sel dan sel bahan bakar.

2) Controlled tegangan output 100V dc.

3) Spesifikasi sesuai dari multilevel inverter tahap dc / ac inverter Modular adalah 1) daya output,

Po = 230W; 2) tegangan input, Vs = 100V dc; 3) tegangan output, Vo = 110Vrms ac.

4) frekuensi 50Hz Line. Dan output yang terhubung ke 100 Ω resistif beban.

Rata-rata daya switching kerugian Ps disebabkan oleh transisi ini dapat didefinisikan sebagai

Ps = 0.5VDSIofs [tc (atas) + tc (off)]

Dimana tc (on) dan tc (off) yang turn-on dan turn-off interval Crossover, masing-masing; VDS adalah tegangan

halaman 5

573

DS Basavaraja et al. / Procedia Teknologi 21 (2015) 569 – 574

beralih; dan Io adalah seluruh arus yang mengalir melalui switch. Untuk penyederhanaan baik sistem yang diusulkan sirkuit dan CCHB inverter dioperasikan interval turn-on dan turn-off Crossover yang sama dan pada beban yang sama Io. Kemudian data-rata daya switching kerugian Ps sebanding dengan VDS dan fs sebagai Ps α VDS. Gambar. 3 dan Gambar. 4 menunjukkan FFT analisis dari Tingkat lima inverter modular dan CCHB lima tingkat inverter masing-masing.

Gbr.3 FFT Analisis VAB dari tingkat lima inverter Modular.

Gbr.4 FFT Analisis VAB dari CCHB tingkat lima inverter

  1. Kesimpulan

Paper ini menyajikan Sebuah fase tunggal Modular multistring topologi inverter multilevel yang mengurangi signifikan pengurangan jumlah perangkat daya yang diperlukan untuk melaksanakan multilevel Tegangan output. Delapan jumlah

switch digunakan dalam CCHB inverter, di mana seperti di A inverter Modular enam angka dari switch yang digunakan, dan dua nomor switch kurang dari inverter CCHB. Switching kerugian daya Ps dibandingkan dengan sirkuit CCHB topologi, tekanan tegangan dari delapan switch inverter CCHB semua sama dengan Vs (Sumber tegangan). Ps sebanding dengan VDS (Voltage di saklar) dan fs. Ps α VDsfs Untuk CCHB inverter dari delapan switch ps α 8VDsfs Demikian pula kerugian switching fase tunggal Modular tingkat lima inverter SA2 dan SB2 diaktifkan dua kali dalam

frekuensi baris (fs> fm) kerugian beralih rata-rata sekitar Ps 4VDsfs α. Switching kerugian daya

hampir setengah dari CCHB inverter.The Modular inverter topologi menawarkan keuntungan seperti perbaikan keluaran

halaman 6

574

DS Basavaraja et al. / Procedia Teknologi 21 (2015) 569 – 574

bentuk gelombang, Lower EMI, THD, dan jumlah kurang dari switch, kurang beralih kerugian daya Ps dibandingkan dengan CCHBinverter. Hal ini mengurangi jumlah driver gerbang yang pada gilirannya akan mengurangi biaya dan kompleksitas rangkaian.

Hasil simulasi menunjukkan efektivitas dari sistem yang diusulkan.

Referensi

[1] Y. Li, DMVilathgamuwa, dan PCLoh, Desain, analisis, dan pengujian real-time dari controller untuk sistem multibus microgrid, IEEE Trans.

Daya Elektron., Vol. 19, tidak ada. 5, p. 1195-1204, September 2004.

[2] S. Vazquez, JI Leon, JM Carrasco, LG Franquelo, E. Galvan, M. Reyes, JA Sanchez, dan E. Dominguez, Analisis daya

keseimbangan dalam sel-sel bertingkat yang mengalir converter H-jembatan, IEEE Trans. Ind. Elektron., Vol. 57, tidak ada. 7, p. 2287-2296 2010.

[3] F. Blaabjerg, Z. Chen, dan SB Kjaer, Tenaga elektronik sebagai antarmuka efisien dalam sistem pembangkit listrik tersebar, IEEE Trans. Kekuasaan

Elektron., Vol. 19, tidak ada. 5, p. 1184-1194 2004.

[4] CL Chen, Y. Wang, JS Lai, YS Lee, dan D. Martin, Desain inverter paralel untuk aplikasi microgrid modus transfer halus, IEEE

Trans. Daya Elektron., Vol. 25, tidak ada. 1, p. 6-15, Januari 2010.

[5] CT pan, EC Tu, dan CH Chen, Sebuah novel GZVbased multilevel fase inverter tunggal, Proc. Taiwan Power Electron. Conf., Sep.2010, p.

1391-1396

[6] S. Daher, J. Schmid, dan FLM Antunes, topologi inverter multilevel untuk sistem PV yang berdiri sendiri, IEEE Trans. Ind. Elektron., Vol. 55, tidak ada.

7, p. 2703-2712, Juli 2008.

 

Materi Dasar MATLAB, AUTOCAD, dan SOLIDWORK

MATERI DASAR MATLAB

MATLAB adalah sebuah bahasa dengan kinerja tinggi untuk komputasi masalah teknik. MATLAB mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman dalam suatu model yang sangat mudah untuk pakai dimana masalah-masalah dan penyelesaiannya diekspresikan dalam notasi matematika yang familiar. Penggunaan Matlab meliputi:

Matematika dan komputasi
• Pembentukan algoritma
• Akusisi data
• Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype
• Analisa data, explorasi, dan visualisasi
• Grafik keilmuan dan bidang rekayasa

Nama MATLAB merupakan singkatan dari matrix laboratory. Dalam lingkungan perguruan tinggi teknik, Matlab merupakan perangkat standar untuk memperkenalkan dan mengembangkan penyajian materi matematika, rekayasa dan kelimuan. Di industri, MATLAB merupakan perangkat pilihan untuk penelitian dengan produktifitas yang tingi, pengembangan dan analisanya. Fitur-fitur MATLAB sudah banyak dikembangkan, dan lebih kita kenal dengan namatoolbox. Sangat penting bagi seorang pengguna MATLAB, toolbox mana yang mandukung untuk learn dan apply technology yang sedang dipelajarinya. Toolbox ini merupakankumpulan dari fungsi-fungsi MATLAB (M-files) yang telah dikembangkan ke suatu lingkungan kerja MATLAB untuk memecahkan masalah dalam kelas particular. Area-area yang sudah bisa dipecahkan dengan toolbox saat ini meliputi pengolahan sinyal, system kontrol, neural networks, fuzzy logic, wavelets, dan lain-lain.

Sebagai sebuah system, MATLAB tersusun dari 5 bagian utama:

  1. Development Environment,merupakan sekumpulan perangkat dan fasilitas yang membantu kita untuk menggunakan fungsi-fungsi dan file-file MATLAB. Beberapa perangkat ini merupakan sebuah Graphical User Interfaces (GUI). Termasuk didalamnya adalah MATLAB desktop dan Command Window, Command History, sebuah editor dan debugger, dan browsers untuk melihat help, workspace, files, dan search path.
  2. MATLAB Mathematical Function Library,merupakan sekumpulan algoritma komputasi mulai dari fungsi-fungsi dasar sepertri: sum, sin, cos, dan complex arithmetic, sampai dengan fungsi-fungsi yang lebih kompek seperti matrix inverse, matrix eigenvalues, Bessel functions, dan fast Fourier transforms.
  3. MATLAB Language, merupakan suatu high-level matrix/array languagedengan control flow statements, functions, data structures, input/output, dan fitur-fitur object-oriented programming. Ini memungkinkan bagi kita untuk melakukan kedua hal baik “pemrograman dalam lingkup sederhana ” untuk mendapatkan hasil yang cepat, dan “pemrograman dalam lingkup yang lebih besar” untuk memperoleh hasil-hasil dan aplikasi yang komplek.
  4. Graphics, MATLAB memiliki fasilitas untuk menampilkan vector dan matrices sebagai suatu grafik. Didalamnya melibatkan high-level functions(fungsi-fungsi level tinggi) untuk visualisasi data dua dikensi dan data tiga dimensi, image processing, animation, dan presentation graphics. Ini juga melibatkan fungsi level rendah yang memungkinkan bagi kita untuk membiasakan diri untuk memunculkan grafik mulai dari benutk yang sederhana sampai dengan tingkatan graphical user interfaces pada aplikasi MATLAB.
  5. MATLAB Application Program Interface (API), merupakan suatulibrary yang memungkinkan program yang telah kita tulis dalam bahasa C dan Fortran mampu berinterakasi dengan MATLAB. Ini melibatkan fasilitas untuk pemanggilan routines dari MATLAB (dynamic linking), pemanggilan MATLAB sebagai sebuahcomputational engine, dan untuk membaca dan menuliskan MAT-files.

Matlab menyediakan beberapa fasilitas, diantaranya :

  1. Manipulasi mudah untuk membentuk matriks.
  2. Sejumlah rutin yang yang biasa diakses dan dimodifikasi dengan mudah.
  3. Fasilitas canggih untuk mendapatkan gambar berdimensi dua atau tuga.
  4. Kemudahan untuk menulis program yang singkat, sederhana, yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.
  5. Jendela perintah (Command Window)

Pada command window, semua perintah matlab dituliskan dan diekskusi. Kita dapat menuliskan perintah perhitungan sederhana, memanggil fungsi, mencari informasi tentang sebuah fungsi dengan aturan penulisannya (help), demo program, dan sebagainya. Setiap penulisan perintah selalu diawali dengan prompt ‘>>’. Misal, mencari nilai sin 750, maka pada command window kita dapat mengetikkan:

>> sin(75)

ans =

-0.38778

  1. Jendela ruang kerja (Workspace)

Jendela ini berisi informasi pemakaian variabel di dalam memori matlab. Misalkan kita akan menjumlahkan dua buah bilangan, maka pada command window kita dapat mengetikkan:

>> bilangan1 = 10

bilangan1=10

>> bilangan2 = 5

bilangan1=10

>> hasil= bilangan1 + bilangan2

hasil=15

Untuk melihat variabel yang aktif saat ini, kita dapat menggunakan perintah who.

>> who

Your variables are:

bilangan1 bilangan2 hasil

  1. Jendela histori (Command History)

Jendela ini berisi informasi tentang perintah yang pernah dituliskan sebelumnya. Kita dapat mengambil kembali perintah dengan menekan tombol panah ke atas atau mengklik perintah pada jendela histori, kemudian melakukan copy-paste ke command window.

 

  1. Variabel

Seperti bahasa pemrograman lainnya, matlab pun memiliki variabel, tetapi dalam penulisannya, variabel di dalam matlab tidak perlu dideklarasikan, karena matlab mampu mengenali tipe data dari variable dari isi variabel tersebut. Aturan penulisan variabel pada matlab sama dengan aturan pada bahasa pemrograman lainnya, yaitu bersifa case sensitive, diawali dengan huruf dan selanjutanya boleh menggunakan gabungan huruf-angka atau tanda garis bawah. Matlab mampu mengenali sampai 31 karakter pertama, selanjutnya diabaikan.

Contoh:

>> var1=6.7

var1 =

6.7

>> var_2=[2 3 4]

Var_2 =

2 3 4

Semua tipe data di matlab memiliki bentuk yang sama, yaitu array. Array minimal berukuran 0x0 dan dapat bertambah menjadi array n x m dimensi dengan sebarang ukuran. Matlab mempunyai beberapa tipe data dasar (atau class), yaitu: logical, char, numeric, cell, structure, java classes, function handles.

Himpunan persamaan linier

Semula MATLAB diciptakan untuk menyederhanakan komputasi matriks dan aljabar linier yang terdapat berbagai aplikasi. Salah satu masalah yang paling umum dalam aljabar linier  adalah menemukan penyelesaian dari sekumpulan permasalahan linier.

Contoh :

Sebagai kumpulan persamaan linier : A . x = b

Dengan symbol persamaan matematis (.) diartikan dalam konteks matriks, tidak dalam konteks array. Dalam MATLAB perkalian matriks dilambangkan dengan asrteriks (*). Persamaan diatas berarti perkalian matriks antara matriks A dengan vektor x sama dengan vektor b. ada atau tidaknya solusi bagi persamaan diatas adalah masalah aljabar linier. Jika terdapat suatu penyelesaian, maka juga terdapat beberapa metode untuk menemukan penyelesaian itu, seperti elimunasi Gauss, faktorisasi LU, atau penggunaan langsung dari A-¹.

secara analisis, penyelesaian ditulis sebagai x =  A-¹ .b

Fungsi – fungsi pada MATLAB

  1. Fungsi – fungsi pada Skalar :

exp      log       abs       round   sqrt

  1. Fungsi – fungsi pada vector :

Max     min      sum      prod     sort      median                        mean                std

  1. Fungsi – fungsi Matriks :

Selain fungsi – fungsi untukmenyelesaikan himpunan persamaan linier, MATLAB juga banyak menyediakan fingsi Matriks tang berguna untuk menyelesaikan masalah – masalah numeric aljabar linier. Untuk informasi lebih lanjut dapan digunakan on–line help atau referensi on–lineMATLAB.

inv                   : invers

lu                     : faktorisasi LU

qr                     : faktorisasi QR

exmp               : eksponsial matriks

sqrtm               : akar matriks

det                   : determinan

size                  : ukuran matriks

eig                   : eigenvalue dan eigen vector

cdf2rdf                        : bentuk kompleks diagonal ke bentuk real diagonal

chol (A)           : faktorisasi cholesky

cond (A)          : bilangan kondisi matriks

det (A)             : determinan

inv (A)             : invers matriks

Fungsi Trigonometri

ain                   : sinus

sinh                  : sinus hiperbolik

asin                  : invers sinus

cos                   : cosines

acos                 : invers cosines

tan                   : tangen

atan                 : invers tangent5.      Save and Load

Biasanya diinginkan untuk menyimpan hasil – hasil dari operasi MATLAB ke dalam media yang lebih permanan, misalnya harddisk atau flashdisk. Digunakan perintah dengan singkatan di bawah ini :

>> save name_file.mat

Jika diinputkan kata save, maka semua variable kerja yang aktif akan disimpan dalan ekstensi .mat. sesudah tersimpan dalam memori sekunder, nilai data yang tersimpan dalam file tersebut dapat dipanggil kembali ke memori dengan perintah load berikut :

>> load name_file.mat

  1. Variabel dalam MATLAB

Seperti compiler lain, MATLAB memiliki aturan dalam menamakan variable. Variable harus terdiri dari satu kata tidak terpisah atau tidak mengandung spasi. Panjang suatu variable maksimal 32 karakter. Variable harus dimulai dengan huruf, angka atau kombinasi dari padanya. Variable tidak boleh diberi nama sama dengan variable khusus yang sudah tercantum dalam MATLAB, missal : ans, pi, ops, flops, inf.

 

  1. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

Ketikkan pada command window perintah berikut :

Membuat matriks

>> a = [ 1 2 3; 4 5 6; 7 8 0];

Perintah untuk mencari invers matriks

>>  inv(a)

Menjumlahkan variable a = 7 b = 8

>> a=7;

>> b=8;

>> c=a+b;

Ketikkan pada Command window perintah berikut, kemudian amati dan beri penjelasan

>> a=[1 2 3 ; 4 5 6; 7 8 0]

>> b=[3 6 6 ; 8 0 4; 3 5 1]

>> det(a)

>> inv(a)*b

>> a/b

>> a*b

>> a+b

Ketikkan pada Command window perintah berikut, kemudian amati dan beri penjelasan.

>> x=-1:0.01:2;

>> y=1./((x-0.5).^3+0.1)+1./((x-0.7).^3+0.002)-8;

>> figure(1);

>> plot(x,y);

>> title(‘Contoh membuat Grafik’),xlabel(‘x’),ylabel(‘y’);

>> grid;

  1. HASIL DAN PEMBAHASAN

Membuat perintah pada Command Window

Membuat matriks

Setelah mengetik perintah Tersebut maka hasilnya akan seperti berikut:

>> a = [ 1 2 3; 4 5 6; 7 8 0];

a =

1   2   3

4   5   6

7   8   0

Perintah diatas digunakan untik membuat matriks 3×3.

Perintah untuk mencari invers matriks

>>inv(a)

Setelahmengetikperintah di atasmakahasilnyaakansepertiberikut:

>>inv(a)

ans =

-1.7778    0.8889   -0.1111

1.5556   -0.7778    0.2222

-0.1111    0.2222   -0.1111

Menjumlahkan variable a = 7 danb = 8

>> a=7;

>> b=8;

>> c=a+b;

Setelah mengetik perintah di atas maka hasilnya akan seperti berikut:

>> a=7;

>> b=8;

>> c=a+b;

>>c

c =

15

Perintah tersebut untuk menjumlahkan variabel yaitu a dengan nilai 7 dan b dengan nilai 8.

Membuat perintah pada Command Window.

  1. Setelah membuat perintah>> a=[1 2 3 ; 4 5 6; 7 8 0]  ,maka hasilnya seperti berikut :

>> a=[1 2 3 ; 4 5 6; 7 8 0]

a =

1   2   3

4   5   6

7   8   0

Perintah diatas digunakan untuk membuat matriks A dengan ukuran3×3.

  1. Setelah membuat perintah>> b=[3 6 6 ; 8 0 4; 3 5 1]  ,maka hasilnya seperti berikut :

>> b=[3 6 6 ; 8 0 4; 3 5 1]

b =

3   6  6

8   0   4

3   5   1

Perintah diatas digunakan untuk membuat matriks A dengan ukuran 3×3.

Setelah membuat perintah>>det(a),maka hasilnya seperti berikut :

ans =

27

Perintah :>>det(a)digunakan untuk mencari nilai determinan suatu matriks.

Setelah membuat perintah >> inv(a)*b, maka hasilnya seperti berikut :

>>inv(a) *b

ans =

1.4444  -11.2222   -7.2222

-0.8889   10.4444    6.4444

1.1111   -1.2222    0.1111

Perintah :perintah>>inv(a)*b digunakan untuk mencari nilai invers dua buah matriks atau lebih,

  1. Setelah membuat perintah>>a/b   ,maka hasilnya seperti berikut :

>>a/b

ans =

0.5294    0.0147   -0.2353

0.8824    0.1912   -0.0588

-0.5294    0.2353    2.2353

Perintah :>>a/b  digunakan untuk pembagian dua buah matrik satau Lebih.

  1. Setelah membuat perintah>>a*b   ,maka hasilnya seperti berikut :

>>a*b

ans =

28    21    17

70    54    50

85    42    74

Perintah :>>a/b  digunakan untuk perkalian dua buah matriks atau lebih.

Setelah membuat perintah>>a+b,maka hasilnya seperti berikut :

>>a+b

ans =

4     8     9

12     5    10

10    13     1

Membuat tampilan gambar pada output window

Ketiklah perintah berikut :

>> x=-1:0.01:2;

>> y=1./((x-0.5).^3+0.1)+1./((x-0.7).^3+0.002)-8;

>>figure(1);>> plot(x,y);

>>title(‘ContohmembuatGrafik’),xlabel(‘x’),ylabel(‘y’);

>>grid;

https://fastabikulkhairatngaly.wordpress.com/2012/11/05/pengenalan-matlab/

http://rahman011.blogspot.co.id/2012/05/pengenalan-matlab-1.html

 

AUTOCAD

AutoCAD adalah software atau perangkat lunak komputer yang digunakan untuk menggambar, baik itu 2 Dimensi ataupun 3 Dimensi. CAD sendiri memiliki arti Computer Aided Design. Program ini di kembangkan oleh Autodesk,Inc, sebuah perusahaan multinasional yang bermarkas di Mill Valley, California.

AutoCAD paling sering digunakan untuk menggambar sipil, bangunan, mesin, design interior, pemetaan, piping diagram dan masih banyak lagi. Secara garis besar, AutoCAD sering digunakan oleh arsitek, engineer, maupun para designer lainnya. Interface yang ringan dengan  pengoperasian yang mudah menjadikan AutoCAD sebagai software CAD paling terkenal dan paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Layar Auto CAD terdiri dari:

  1. Layar Gambar

Bagian layar gambar ini adalah tempat untuk menggarnbar dan Auto CAD menampilkan cursor. Di daerah ini, cursor dapat digerak-gerakkan lewat pointing device  atau mouse.

  1. Command Line/ Prompt

Command line promp yaitu tempat untuk memasukkan perintah-pcrintah lewat keyboard. Kemudian Auto CAD menampilkan prompt untuk dipilih dan keterangan-keterangan lainnya. Command line berada di sebelah bawah-kiri layar Auto CAD.

  1. Status Line

Status line letaknya di sebelah atas layar gambar. Bagian ini dapat menampilkan keterangan-keterangan tentang nama layar, koordinat dan keberadaan cursor dan lain-lain.

  1. Pull-Down Menu

Bagian ini berada di sebelah atas layar gambar. Jika kita ingin menggambar sualu objek, maka kita meng-klik Pull – Down Menu kemudian pilih salah satu objek yang hendak digambar (misalnya menggambar garis, maka klik line)

  1. Cursor Menu

Menu ini akan tampil di layar gambar ( di mana saja dan layar gambar) bila kita klik tombol mouse sebelah kanar.

Toolbar Dimensi :

Fungsi dari toolbar dimensi pada AutoCAD secara khusus digunakan untuk memberi dimensi atau ukuran pada gambar, macamnya sendiri ada Linear Dimension, Angular Dimension, Radius Dimension, Aligned Dimension, dan fungsi-fungsi dimensi lainnya.

Toolbar Draw :

Fungsi Draw Toolbar pada AutoCAD ini digunakan sebagai command / perintah untuk membuat suatu gambar objek, seperti perintah membuat garis, lingkaran, kotak, polygon, ellipse, text, tabel dan lainnya.

 

Object Snap / Drafting Tools :

Fungsi dari toolbar object snap pada AutoCAD, digunakan sebagai alat bantu saat kita menggambar nanti. Fungsinya adalah mengunci kursor di titik tertentu pada objek, agar hasil gambar kita nantinya akurat dan sempurna.

Modify Toolbar:

Fungsinya adalah untuk memodifikasi gambar / garis yang sudah kita buat, contoh beberapa perintahnya antara lain erase, trim, extend, copy, move, mirror, array, offset, dan lain sebagainya.

Styles Toolbar / Dimension Style :

Fungsinya adalah untuk menentukan style dari suatu dimensi, digunakan untuk menentukan besaran huruf dimensi, font yang dipakai, warna dimensi, toleransi, skala dimensi dan lainnya.

Layers Toolbar:

Digunakan untuk membuat layer atau lapisan saat menggambar, tools ini wajib digunakan karena akan sangat membantu kita saat menggambar. Memudahkan kita saat editing gambar atau selecting gambar nantinya. Disamping itu layer juga bisa kita tentukan warna, jenis garis, serta tebal garisnya. Biasanya saat hasilnya nanti kita print / plot akan terlihat, tebal tipis garisnya.

Properties :

Digunakan untuk menentukan tebal garis, jenis garisnya serta warna garisnya. Pada dasarnya tools ini jarang digunakan, dan saya lebih merekomendasikan untuk menggunakan layer daripada tools ini.

Pointer :

Fungsi dari pointer di AutoCAD untuk selecting tool, atau bisa juga untuk pick tools, yaitu untuk memilih suatu objek atau untuk seleksi objek. Gambar disebelah kiri adalah pointer default saat kita tidak memberika perintah. Dan yang di sebelah kanan pointer berubah menjadi select tool saat ada perintah seleksi objek.

 

 

Command Line :

Fungsi dari command line adalah catatan, ataupun panduan saat kita memberikan perintah / command.

Memberikan Perintah pada Auto CAD

Ada beberapa cara unluk memberikan penintah padaAuto CAD:

  1. Mengetikkan perintah di command line (di sebelah kiri-bawah layar)

Command :  line <enter>

  1. Units

Perintah units dgunakan untuk mengatur tipe dan text ukuran, baik ukuran dalam arah panjang maupun ukuran dalam bentuk sudut, juga menentukan banyak angka di belakang koma (desmial) dan memilih satuan yang digunakan (apakah mm, cm dan yang lainnya)

ü  Command : Units (enter) muncul kotak dialog Drawing Units (tentukan pilihan)

  1. Limits

Limits digunakan untuk menentukan batas—batas menggambar di layar (ukuran kertas)

ü  Command: Limits(enter)

  1. Grid, Snap Grid, Ortho
  2. Grid (F7)

Perintah Grid menampilkan pola berbentuk titik—titik (dots) di layar gambar Jarak antara grid dapat ditentukan sesuat dengan yang kita inginkan. Pola grid ini ditampilkan hanya di daerah limits saja.

ü  Command: grid (enter)

  1. Snap grid (F9)

Cross-hairs di dayar dapat digerakkan atau digeser dengan hebas. Tetapi jika kita ingin menempatkan pada sualu titik/ tempal dengan tepat, terasa sulit sekali. Hal ini dapat diatasi dengan perintah snap, sedemikian rupa cross-hairs dapat digerakan secara tersentak-sentak pada jarak tertentu dan teratur dalam arah tegak maupun datar. Gerakan semacam ini disebut snap grid. Perintah Snap Grid adalah untuk gerakan-gerakan dan cross-hairs.

ü  Command: snap(enter)

  1. Perintah ortho (F8)

Bila kita ingin menggambar garis hanya mengarah datar dan tegak saja, gunakan perintah Ortho. Perintah ini berguna kalau kita menggambar bentuk-bentuk persegi, Pertemuan antara garis saling tegak lurus.

ü  Command:  ortho (enter)

  1. Tampilan gambar

Pengaturan tampilan layar dilakukan dengan perintah sebagai berikut.

  1. Zoom

Perintah zoom benfungsi seperti lensa sebuah kamera yang dapat membuat pandangan suatu obyek diperbesar atau diperkecil.

ü  Command : zoom (enter)

  1. Redraw

Perintah redraw adalah : untuk mernbersihkan layar gambar dari bintik-bintik berbentuk tanda silang kecil-kecil yang timbul di layar bila anda memilih entity dengan mouse.

Bentuk umum perintah redraw:

ü  Command: Redraw (enter)

  1. Regen

Perintah  regen adalah untuk memperbaharui gambar di layar gambar, jika hasil gambar yang ditampilkan oleh perintah redraw masih belum memuaskan, maka perinta regen memberikan hasil gambar yang lebih akurat di layar gambar.

ü  Command: regen (enter)

 

  1. Pan

Bila sebagian gambar berada di luar maka gunakan Pan untuk menggeser gambar tersebut agan masuk ke dalam layar gambar. Perintah ini dapat menggeser gambar ke arah kiri atau kanan layar, ke arah atas atau bawah layar dengan Menggunakan mouse.

ü  Command: Pan (enter)

  1. Perintah Line

Bagian utama dari sebuah gambar ialah terdiri dan garis. Perintah untuk menggambar garis ialah “line’’. Swbuah garis sebenarnya terbentuk antara dua titik yang saling dihubungkan. Berarti kalau ada serangkaian garis tentunya ada beberapa titik yang saling dihubung-hubungkan.

ü  Command: Line

  1. Perintah Circle

Perintah circle digunakan untuk menggambar lingkaran. Masing-masing pilihan selalu memberikan prompt mengenai penempatan lingkaran, yaitu lewat titik pusat atau titik-titik lainnya yang terletak di lingkarannya sendiri.

Lingkaran dengan option radius

ü  Command: circle (enter)

  1. Arc (membuat busur)

Perintah Arc digunakan untuk menggambar busur. Busur merupakan bagian dari sebuah lingkaran dan banyak cara untuk membuatnya. Di sini hanya beberapa cara saja yang digunakan untuk menggambar busur. Penggambaran busur dapat juga dilakukan dan Pull Down Menu.

ü  Pull-down-menu: Draw – Arc

Busur dengna option 3-Point

ü  coimmand: arc (enter)

 

 

  1. Perintah Rectangle

Perintah Ractangle digunakatn untuk membuat bentuk persegi empat, yaitu dengan menempatkan suatu titik dan titik lainnya dalam arah diagonal.

ü  Command: rectangle (enter)

  1. Perintah Doughnut (Donut)

Perintah doughnut atau donut digunakan untuk membuat lingkaran dengan garis keliling lingkaran yang telah, atau membuat lingkaran yang solid.

ü  Command: donut (enter)

  1. Perintah Polygon

Pada umumnya bentuk polygon adalah bentuk geometrik yang tcrtutup yang terdiri dun beherapa sisi dan sudut yang santa. AutoCAD dapat membuat polygon minimum 3 sisi dun miksimum 1024 sisi. Seimakin banyak sisinya, polygon ini tampak seperti; lingkaran.

Membuat polygon berdasarkan letak titik pusat dan di dalam lingkaran (Inscribed).

ü  Command: polygon (enter)

  1. Perintah Ellipse

Sebuah lingkaran yang dipandang pada suatu keimiringan sudut tertentu akan tampak seperti bentuk ellipse. Ellipse mempunyai sumbu panjang (mayor) dan sumbu pendek (minor).

Membuat ellipse berdasarkan Center

ü  Command: ellipse (enter)

  1. Linetype

Perintah Linetype digunakan untuk menampilkan jenis-jenis garis. Jenis garis ini dapat digunakan sesuai dengan keperluan kita, misalnya jenis garis putus—putus, garis titik-titik, garis sumbu (center) dan lain-lain.

ü  Command: Linetype (muncul menu Linetype Manager)

 

  1. Perintah Osnap

Perintah Osnap alan Object SNAP ialah mrmilih dengan tepat ujung garis, tengah-tengah garis, membuat tegak lurus pada suatu garis, titik perpotongan dua garis dan titik terdekat dari suatu garis. Jika kita akan menyambung suatu garis di ujung garis yang sudah ada, hal ini terasa sulit untuk menjamin ketepatannya. Setelah perintah Osnap dimasukkan, di cursor terbentuk kotak, yang disebut aperture atau cursor box. Dengancursor box ini kita pilih ujung garis yang akan disambung sehingga ujung garis tadi berada di dalam cursor box. Maka perintah Osnap secara otomatis akan menyambung ke ujung garis yang sudah ada.

  1. Eraser

Perintah erase digunakan untuk menghapus sebagian atau seluruh objek gambar yang diinginkan.

ü  Command: erase (enter)

  1. Move

Perintah Move digunakan untuk memindahkan atau menggcser obyek dari satu posisi ke posisi yang diinginkan dengan cara memilih obyek yang hendak dipindahkan

ü  Command: move

  1. Copy

Perintah copy digunakan untuk memperbanyak obyek atau entity dan dapat ditempatkan dimana saja yang diinginkan,

ü  Command: copy

  1. Trim

Perintah trim digunakan unluk memotong hagian dan suatu garis, busur atau lingkaran. Bagian yang dipotong harus dibatasi oleh suatu pertemuan atau perpotongan dengan garis, husur-atau lingkaran lainnya

ü  Command: Trim

 

  1. Extend

Perintah Extend digunakan untuk memperpanjang garis, atau busur sampai pada batas yang ditentukan dan batas-batas ini dapat berupa garis, busur atau lingkaran: Perintah Extend  tidak bekerja pada lingkaran.

ü  Command: Extend

  1. Mirror

Perintah Mirror digunakan untuk mencerminkan obyek yang mana jarak benda ke cermin sama dengan  jarak bayangan ke cermin tetapi bentuknya berlawanan.

ü  Command: mirror

  1. Rotate

Perintah rotate digunakan untuk mengubah orientasi atau mernutar obyek atau gambar berdasarkan titik putar/ base point yang dipilih.

Command: Rotate

  1. Scale

Perintah scale digunakan untuk memperbesar atau memperkecil objek secara proporsional dalam lain arah X dan Y.

ü  Command: sca

  1. Arrays

Perintah array digunakan untuk membuat obyek dalam jumlah yang banyak, baik dalam bentuk baris dan kolom (rectangular) maupun dalam bentuk perputaran (polar).

ü   Command: array

  1. Offset 

Perintah Offset digunakan untuk membuat garis atau bidang yang sejajar dengan obyek yang pertama dan letaknya dapat ditentukan.

ü  Command: Offset

  1. Chamfer

Perintah Chamfer  digunakan untuk membuat persegi dari pertemuan dua garis. arc atau circle.

  1. Fillet

Perintah Fillet digunakan untuk membuat kelengkungan dari pertemuan dua garis, irc atau circle.

ü  Command: Fillet

  1. Insert

Perintah Insert digunakan untuk memindahkan suatu gambar yang disimpan di file lain ke file yang sedang bekerja/aktif.

ü  Command: insert (muncul kotak dialog insert)

http://teknikmesinerick.blogspot.co.id/2011/12/auto-cad-materi.html

http://www.ilmucad.com/2015/06/pengertian-autocad.html

 

SOLIDWORKS

SOLIDWORKS adalah salah satu CAD software yang dibuat oleh DASSAULT SYSTEMES digunakan untuk merancang part permesinan atau susunan part permesinan yang berupa assembling dengan tampilan 3D untuk merepresentasikan part sebelum real part nya dibuat atau tampilan 2D (drawing ) untuk gambar proses permesinan.

SolidWorks diperkenalkan pada tahun 1995 sebagai pesaing untuk program CAD seperti Pro / ENGINEER, NX Siemens, I-Deas, Unigraphics, Autodesk Inventor, Autodeks AutoCAD dan CATIA. dengan harga yang lebih murah. SolidWorks Corporation didirikan pada tahun 1993 oleh Jon Hirschtick, dengan merekrut tim insinyur untuk membangun sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak CAD 3D, dengan kantor pusatnya di Concord, Massachusetts, dan merilis produk pertama, SolidWorks 95, pada tahun 1995.

Pada tahun 1997 Dassault Systèmes, yang terkenal dengan CATIA CAD software, mengakuisisi perusahaan dan sekarang ini memiliki 100% dari saham SoliWorks. SolidWorks dipimpin oleh John McEleney dari tahun 2001 hingga Juli 2007, dan sekarang dipimpin oleh Jeff Ray. Saat ini banyak industri manufaktur yang sudah memakai software ini, menurut informasi WIKI , SolidWorks saat ini digunakan oleh lebih dari 3 / 4 juta insinyur dan desainer di lebih dari 80.000 perusahaan di seluruh dunia. kalau dulu orang familiar dengan AUTOCAD untuk desain perancangan gambar teknik seperti yang penulis alami tapi sekarang dengan mengenal SOLIDWORKS maka AUTOCAD sudah jarang saya pakai. Tapi itu tentunya tergantung kebutuhan masing-masing.

Untuk permodelan pada industri pengecoran logam dalam hal pembuatan pattern nya, program program 3D seperti ini sangat membantu sebab akan memudahkan operator pattern untuk menterjemahkan gambar menjadi pattern /model casting pengecoran logam dan tentunya akan mengurangi kesalahan pembacaan gambar yang bisa mengakibatkan salah bentuk. Untuk industri permesinan selain dihasilkan gambar kerja untuk pengerjaan mesin manual juga hasil geometri dari SolidWorks ini bisa langsung diproses lagi dengan CAM program semisal MASTERCAM,SOLIDCAM,VISUALMILL dll. Untuk membuat G Code yang dipakai untuk menjalankan proses permesinan automatic dengan CNC.

SolidWorks 2012 membuat 3D modeling sangat mudah dan sebagian besar perusahaan terkenal dari berbagai sektor (Otomotif, Aerospace, konstruksi, manufaktur dll) menggunakan sebagai tool modeling utama. Ini adalah tutorial SolidWorks 2012 yang menunjukkan bagaimana menggunakan SoildWorks Revolved Boss / Basis fitur dengan contoh langkah-langkah dalam bentuk gambar.

Revolve Boss / Base adalah salah satu fitur utama seperti Extrude boss/base, yang membantu untuk menambah bahan dengan cara revolving. Fungsi ini membantu untuk membuat model bulat simetris, satu-satunya hal adalah bahwa pertama sketsa setengah bagian simetris Anda ingin berputar dan juga menarik sumbu itu. Keluar dari sketsa dan klik pada fitur tab dan pilih Revolve Boss / Base. Tentukan sumbu dan bagian yang akan berputar dan klik tombol OK.

Klik pada :

New -> Select plane and sketch -> gambar setengah bagian simetris dan tentukan dimensi -> Exit sketch -> Click on Features -> Revolve Boss/Base -> Tentukan sumbu dan pengaturan lain sebagai kebutuhan Anda -> Ok

 

Membuat Cylinder berongga

Step-1

Pertama buka “SolidWorks 2012” dan klik pada new dan pilih “Part” dan klik “OK”. Maka kita mendapatkan bagian jendela baru. Dari itu, pertama-tama pilih plane (Front/Right/Top plane). Di sini kita pilih “Front Plane” dan klik “Normal To” untuk memutar pesawat menuju viewer untuk memudahkan menggambar sketsa.

File -> New -> Part -> Ok.

Select Plane -> Front Plane -> To rotate “Normal To”.

Step-2

Pergi ke Sketch, pilih “Line” dan tarik garis dengan mengklik area gambar. Pertama, hanya menggambar garis vertikal. We bisa menjadikan sebagai sumbu untuk fitur revolved boss. Jadi, tidak perlu dimensi untuk itu.

Sketch -> Line -> Draw axis line -> Draw Cylinder line parallel to axis.

Tarik juga garis paralel baru untuk sumbu. Garis ini merupakan lingkar luar dan tinggi silinder. Atur tinggi silinder dengan menggunakan “Smart Dimension”, yang ditunjukkan pada gambar di atas.

Smart Dimensions -> Atur tinggi cylinder menjadi 154 mm.

 

Step-3

Anda harus mengatur jarak antara dua garis sejajar seperti yang ditunjukkan pada gambar dengan menggunakan “Smart Dimension”. Ini menentukan radius luar silinder. Kemudian keluar dari “Sketch”.

Smart Dimension -> Select two parallel lines -> Enter dimensions on small window -> Ok.

 

 

Step-4 

Pilih “Sktech-1” dari menu disamping.

Penting: sebelum memilih opsi fitur, Anda harus memilih sketsa yang diinginkan untuk menerapkan fitur.

Klik “Revolve Boss / Base”. Dari menu revolved boss disamping, pilih contour box dan klik pada garis luar. Kemudian Pilih kotak “axis of revolution” dan klik pada garis sumbu.

Revolve Boss / Base -> Pilih Contours box side menu -> klik pada baris luar -> Pilih kotak “Axis of Revolution” -> klik pada garis sumbu.

Jika Anda ingin menyesuaikan ukuran lubang atau jari-jari dalam silinder berongga, pilih “Thin Feature” dan masukkan nilai yang kurang dari jari-jari luar.

Thin Feature -> Set ketebalan silinder berongga -> ok, lihat pada gambar di atas.

Anda juga dapat mengatur tingkat rotasi, dengan memasukkan “Ditrction-1” Box dan mengatur derajat menjadi 360 derajat untuk membuat silinder.

http://www.applicadindonesia.com/news/solidworks-2012-tutorial-cara-menggunakan-solidworks-revolved-boss-fitur#sthash.EsZWENPe.dpuf

http://www.applicadindonesia.com/news/solidworks-2012-tutorial-cara-menggunakan-solidworks-revolved-boss-fitur

https://youzoef.wordpress.com/2011/12/02/solidworks-2012/

Materi Dasar MATLAB, AUTOCAD, dan SOLIDWORKS

 

 

KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN

KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN

KODE ETIK PROFESI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMBUKAAN

Keberhasilan pelaksanaan tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan melindungi, mengayomi serta melayani masyarakat, selain ditentukan oleh kualitas pengetahuan dan keterampilan teknis kepolisian yang tinggi sangat ditentukan oleh perilaku terpuji setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia di tengah masyarakat.

Guna mewujudkan sifat kepribadian tersebut, setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya senantiasa terpanggil untuk menghayati dan menjiwai etika profesi kepolisian yang tercermin pada sikap dan perilakunya,sehingga terhindar dari perbuatan tercela dan penyalahgunaan wewenang.

Etika profesi kepolisian merupakan kristalisasi nilai-nilai Tribrata yang dilandasi dan dijiwai oleh Pancasila serta mencerminkan jati diri setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam wujud komitmen moral yang meliputi pada pengabdian, kelembagaan dan keNegaraan,selanjutnya disusun kedalam Kode Etik Profesi Kepolsiian Negara Republik Indonesia.

Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia mengikat secara moral, sikap dan perilaku setiap anggota Polri.

Pelanggaran terhadap Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia harus dipertanggung-jawabkan di hadapan Sidang Komisi Kode Etik Profesi Kepolsiian Negara Republik Indonesia guna pemuliaan profesi kepolisian.

Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia dapat berlaku juga pada semua organisasi yang menjalankan fungsi Kepolisian di Indonesia.

BAB I

ETIKA PENGABDIAN

Pasal 1

Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia senantiasa bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menunjukkan sikap pengabdiannya berperilaku :

  1. Menjunjung tinggi sumpah sebagai anggota Polri dari dalam hati nuraninya kepada Tuhan Yang Maha Esa;
  2. Menjalankan tugas keNegaraan dan kemasyarakatan dengan niat murni karea kehendak Yang Maha Kuasa sebagai wujud nyata amal ibadahnya;
  3. Menghormati acara keagamaan dan bentuk-bentuk ibadah yang diselenggarakan masyarakat dengan menjaga keamanan dan kekhidmatan pelaksanaannya.

Pasal 2

Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia berbakti kepada nusa dan bangsa sebagai wujud pengabdian tertinggi dengan :

  1. Mendahulukan kehormatan bangsa Indonesia dalam kehidupannya;
  2. Menjunjung tinggi lambang-lambang kehormatan bangsa Indonesia;
  3. Menampilkan jati diri bangsa Indonesia yang terpuji dalam semua keadaan dan seluruh waktu;
  4. Rela berkorban jiwa dan raga untuk bangsa Indonesia.

Pasal 3

Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas memlihara keamanan dan ketertiban umum selalu menunjukkan sikap perilaku dengan :

  1. Meletakkan kepentingan Negara, bangsa, masyarakat dan kemanusiaan diatas kepentingan pribadinya;
  2. Tidak menuntut perlakuan yang lebih tinggi dibandingkan degan perlakuan terhadap semua warga Negara dan masyarakat;
  3. Menjaga keselamatan fasilitas umum dan hak milik perorangan serta menjauhkan sekuat tenaga dari kerusakan dan penurunan nilai guna atas tindakan yang diambil dalam pelaksanaan tugas.

Pasal 4

Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas menegakan hukum wajib memelihara perilaku terpercaya dengan :

  1. Menyatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah;
  2. Tidak memihak;
  3. Tidak melakukan pertemuan di luar ruang pemeriksaan dengan pihak-pihak yang terkait dengan perkara;
  4. Tidak mempublikasikan nama terang tersangka dan saksi;
  5. Tidak mempublikasikan tatacara, taktik dan teknik penyidikan;
  6. Tidak menimbulkan penderitaan akibat penyalahgunaan wewenang dan sengaja menimbulkan rasa kecemasan, kebimbangan dan ketergantungan pada pihak-pihak yang terkait dengan perkara;
  7. Menunjukkan penghargaan terhadap semua benda-benda yang berada dalam penguasaannya karena terkait dengan penyelesaian perkara;
  8. Menunjukkan penghargaan dan kerja sama dengan sesama pejabat Negara dalam sistem peradilan pidana;
  9. Dengan sikap ikhlas dan ramah menjawab pertanyaan tentang perkembangan penanganan perkara yang ditanganinya kepada semua pihak yang terkait dengan perkara pidana yang dimaksud, sehingga diperoleh kejelasan tentang penyelesaiannya.

Pasal 5

Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat senantiasa :

  1. Memberikan pelayanan terbaik;
  2. Menyelamatkan jiwa seseorang pada kesempatan pertama;
  3. Mengutamakan kemuahan dan tidak mempersulit;
  4. Bersikap hormat kepada siapapun dan tidak menunjukkan sikap congkak/arogan karena kekuasaan;
  5. Tidak membeda-bedakan cara pelayanan kepada semua orang;
  6. Tidak mengenal waktu istirahat selama 24 jam, atau tidak mengenal hari libur;
  7. Tidak membebani biaya, kecuali diatur dalam peraturan perundang-undangan;
  8. Tidak boleh menolak permintaan pertolongan bantuan dari masyarakat dengan alasan bukan wilayah hukumnya atau karena kekurangan alat dan orang;
  9. Tidak mengeluarkan kata-kata atau melakukan gerakan-gerakan anggota tubuhnya yang mengisyaratkan meminta imbalan atas batuan Polisi yang telah diberikan kepada masyarakat.

Pasal 6

(1) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam menggunakan kewenangannya senantiasa berdasarkan pada Norma hukum dan mengindahkan norma agama,kesopanan, kesusilaan dan nilai-nilai kemanusiaan.

(2) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia senantiasa memegang teguh rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah kedinasan perlu dirahasiakan.

Pasal 7

Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia senantiasa menghindarkan diri dari perbuatan tercela yang dapat merusak kehormatan profesi dan organisasinya, dengan tidak melakukan tindakan-tindakan berupa :

  1. Bertutur kata kasar dan bernada kemarahan;
  2. Menyalahi dan atau menyimpang dari prosedur tugas;
  3. Bersikap mencari-cari kesalahan masyarakat;
  4. Mempersulit masyarakat yang membutuhkan bantuan/pertolongan;
  5. Menyebarkan berita yang dapat meresahkan masyarakat;
  6. Melakukan perbuatan yang dirasakan merendahkan martabat perempuan;

g.Melakukan tindakan yang dirasakan sebagai perbuatan menelantarkan anak-anak dibawah umum;

  1. Merendahkan harkat dan martabat manusia.

BAB II

ETIKA KELEMBAGAAN

Pasal 8

Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia menjunjung tinggi institusinya dengan menempatkan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi.

Pasal 9

(1) Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia memegang teguh garis komando,mematuhi jenjang kewenangan, dan bertindak disiplin berdasarkan aturan dan tata cara yang berlaku.

(2) Setiap atasan tidak dibenarkan memberikan perintah yang bertentangan dengan norma hukum yang berlaku dan wajib bertanggung jawab atas pelaksanaan perintah yang diberikan kepada anggota bawahannya.

(3) Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dibenarkan menolak perintah atasan yang melanggar norma hukum dan untuk itu anggota tersebut mendapatkan perlinungan hukum.

(4) Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan perintah kedinasan tidak dibenarkan melampaui batas kewenangannya dan wajib menyampaikan pertanggungjawaban tugasnya kepada atasan langsunnya.

(5) Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya tidak boleh terpengaruh oleh istri, anak dan orang-orang lain yang masih terkait hubungan keluarga atau pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan kedinasan.

Pasal 10

(1) Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia menampilkan sikap kepemimpinan melalui keteladanan, keadilan, ketulusan dan kewibawaan serta melaksanakan keputusan pimpinan yang dibangun melalui tata cara yang berlaku guna tercapainya tujuan organisasi.

(2) Dalam proses pengambilan keputusan boleh berbeda pendapat sebelum diputuskan pimpinan dan setelah diputuskan semua anggota harus tundak pada keputusan tersebut.

(3) Keputusan pimpinan diambil setelah mendengar semua pendapat dari unsur-unsur yang terkait, bawahan dan teman sejawat sederajat, kecuali dalam situasi yang mendesak.

Pasal 11

Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia senantiasa menjaga kehormatan melalui penampilan seragam dan atau atribut, tanda, pangkat jabatan dan tanda kewenangan Polri sebagai lambang kewibawaan hukum, yang mencerminkan tanggung jawab serta kewajibannya kepada institusi dan masyarakat.

Pasal 12

Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia senantiasa menampilkan rasa setiakawan dengan sesama anggota sebagai ikatan batin yang tulus atas dasar kesadaran bersama akan tanggug jawabnya sebagai salah satu … keutuhan bangsa Indonesia, dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kehormatan sebagai berikut :

  1. Menyadari sepenuhnya sebagi perbuatan tercela apabila meninggalkan kawan yang terluka atau meninggal dunia dalam tugas sedangkan keadaan memungkinkan untuk memberi pertolongan;
  2. Merupakan ketelaanan bagi seorang atasan untuk membantu kesulitan bawahannya;
  3. Merupakan kewajiban moral bagi seorang bawahan untuk menunjukkan rasa hormat dengan tulus kepada atasannya;
  4. Menyadari sepenuhnya bahwa seorang atasan akan lebih terhormat apabila menunjukkan sikap menghargai yang sepada kepada bawahannya;
  5. Merupakan sikap terhomat bagi anggota Polri baik yang masih dalam dinas aktif maupun purnawirawan untuk menghadiri pemaaman jenazah anggota Polri lainnya yang meninggal karena gugur dalam tugas ataupun meninggal karena sebab apapun, dimana kehadiran dalam pemakaman tersebut dengan menggunakan atribut kehormatan dan tataran penghormatan yang setinggi-tingginya;
  6. Selalu terpanggil untuk memberikan bantuan kepada anggota Polri dan purnawirawan Polri yang menghadapi suatu kesulitan dimana dia berada saat itu, serta bantuan dan perhatian yang sama sedapat mungkin juga diberikan kepada keluarga anggota Polri yang mengalami kesulitan serupa dengan memperhatikan batas kemampuan yang dimilikinya;
  7. Merupakan sikap terhormat apabila mampu menahan diri untuk tidak menyampaikan dan menyebarkan rahasia pribadi, kejelekan teman atau keadaan didalam lingkungan Polri kepada orang lain yang bukan anggota Polri.

BAB III

ETIKA KENEGARAAN

Pasal 13

Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia siap sedia menjaga keutuhan wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasaran Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, memelihara persatuan dan kesatuan kebhinekaan bangsa dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.

Pasal 14

Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia menjaga jarak yang sama dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik taktis, serta tidak dipengaruhi oleh kepentingan politik golongan tertentu.

Pasal 15

Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia senantiasa berpegang teguh pada konstitusi dalam menyikapi perkembangan situasi yang membahayakan keselamatan bangsa dan Negara.

Pasal 16

Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia menjaga keamanan Presiden Republik Indonesia dan menghormati serta menjalankan segala kebijakannya sesuai dengan jiwa konstitusi maupun hukum yang berlaku demi keselamatan Negara dan keutuhan bangsa.

BAB IV

PENEGAKAN KODE ETIK PROFESI

Pasal 17

Setiap pelanggaran terhadap Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia dikenakan sanksi moral, berupa :

  1. Perilaku pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela;
  2. Kewajiban pelanggar untuk menyatakan penyesalan atau meminta maaf secara terbatas ataupun secara terbuka;
  3. Kewajiban pelanggar untuk mengikuti pembinaan ulang profesi;
  4. Pelanggar dinyatakan tidak layak lagi untuk menjalankan profesi Kepolisian.

Pasal 18

Pemeriksaan atas pelanggaran Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia dilakukan oleh Komisi Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Pasal 19

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 dan 18, diatur lebih lanjut dengan Tata Cara Sidang Komisi Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia.

BAB V

PENUTUP

Pasal 20

Merupakan kehormatan yang tertinggi bagi setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk menghayati, menaati dan mengamalkan Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya maupun dalam kehidupan sehari-hari demi pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan Negara.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : Juli 2003

PEMBAHASAN

  1. Bentuk-Bentuk Pelanggaran Kode Etik Profesi Polri

1) Meninggalkan tugas secara tidak sah selama dari (tiga puluh) hari berturut-turut.

Setiap pelanggaran terhadap Kode Etik Profesi dikenakan sanksi moral yang disampaikan dalam bentuk putusan Sidang Kode Etik Polri secara tertulis kepada terperiksa ( Pasal 11 ayat 3 dan Pasal 12 ayat 1 Kode Etik Profesi Polri). Bentuk sanksi moral yang dijatuhkan dapat berupa pernyataan putusan yang menyatakan tidak terbukti atau pernyataan putusan yang menyatakan terperiksa terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri. Bentuk sanksi moral sebagaimana diatur dalam Pasal 11 ayat 2 (a, b dan c) tersebut merupakan bentuk sanksi moral yang bersifat mutlak dan mengikat. Artinya sanksi moral tersebut terumus pada kadar sanksi yang teringan sampai pada kadar sanksi yang terberat sesuai pelanggaran perilaku terperiksa yang dapat dibuktikan dalam Sidang Komisi.

2) Melakukan perbuatan dan berperilaku yang dapat merugikan dinas Polri.

Apabila tingkat pelanggaran terhadap Kode Etik Profesi Polri termasuk dalam kualifikasi pelanggaran berat dan dilakukan berulangkali, maka kepada terperiksa dapat dijatuhi sanksi dinyatakan tidak layak untuk mengemban profesi/fungsi kepolisian. Menurut Pasal 12 (4) Kode Etik Profesi Polri, sanksi tersebut merupakan sanksi administrasi berupa rekomendasi untuk: (a) dipindahkan tugas ke jabatan yang berbeda; (b) dipindah tugas ke wilayah berbedah; (c) pemberhentian dengan hormat; atau (d) pemberhentian tidak dengan hormat. Sanksi administrasi (a) dan (b) adalah mutasi kepada anggota yang terbukti melanggar Kode Etik Profesi Polri, baik mutasi jabatan, yaitu dipindah ke jabatan berbeda (bisa penurunan jabatan), atau mutasi wilayah/tempat, yaitu dipindah ke tempat/daerah lain (bisa ke daerah terpencil). Sedangkan sanksi administrasi (c) dan (d) adalah tindakan pemberhentian terhadap anggota Polri yang terbukti melanggar Kode Etik Profesi Polri, baik berupa pemberhentian dengan hormat atau pemberhentian tidak dengan hormat.18

 

Sumber :

http://metro.polri.go.id/kode-etik-kepol

ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexcrimen/article/download/1573/1265 · PDF file

http://sofianoktaviardi.blogspot.co.id/2016/01/kode-etik-profesi-kepolisian.html

Standar Teknik dan Standar Manajemen

Standar Teknik dan Standar Manajemen

STANDAR TEKNIK

1.1     Pengertian Standar Teknik

Standard Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah standard teknik dapat dikembangkan secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan pengawas, militer, dll: ini biasanya di bawah payung suatu sistem manajemen mutu.

Mereka juga dapat dikembangkan dengan standar organisasi yang sering memiliki lebih beragam input dan biasanya mengembangkan sukarela standar : ini bisa menjadi wajib jika diadopsi oleh suatu pemerintahan, kontrak bisnis, dll.
Istilah standard teknik yang digunakan sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec). Sebuah lembar data biasanya digunakan untuk komunikasi teknis untuk menggambarkan karakteristik teknis dari suatu item atau produk. Hal ini dapat diterbitkan oleh produsen untuk membantu orang memilih produk atau untuk membantu menggunakan produk.

1.2     Penggunaan Standard Teknik

Dalam rekayasa, manufaktur, dan bisnis, sangat penting bagi pemasok, pembeli, dan pengguna bahan, produk, atau layanan untuk memahami dan menyetujui semua persyaratan. Standard teknik adalah jenis sebuah standar yang sering dirujuk oleh suatu kontrak atau dokumen pengadaan. Ini menyediakan rincian yang diperlukan tentang persyaratan khusus. Standard teknik dapat ditulis oleh instansi pemerintah, organisasi standar (ASTM, ISO, CEN, dll), asosiasi perdagangan, perusahaan, dan lain-lain.
Sebuah standard teknik produk tidak harus membuktikan suatu produk benar. Item mungkin diverifikasi untuk mematuhi standard teknik atau dicap dengan nomor standard teknik: ini tidak, dengan sendirinya, menunjukkan bahwa item tersebut adalah cocok untuk penggunaan tertentu. Orang-orang yang menggunakan item (insinyur, serikat buruh, dll) atau menetapkan (item bangunan kode, pemerintah, industri, dll) memiliki tanggung jawab untuk mempertimbangkan pilihan standard teknik yang tersedia, tentukan yang benar, menegakkan kepatuhan, dan menggunakan item dengan benar.

Dalam kemampuan proses pertimbangan sebuah standard teknik yang baik, dengan sendirinya, tidak selalu berarti bahwa semua produk yang dijual dengan standard teknik yang benar-benar memenuhi target yang terdaftar dan toleransi. Realisasi produksi dari berbagai bahan, produk, atau layanan yang melekat dengan melibatkan variasi output. Dengan distribusi normal, proses produksi dapat meluas melewati plus dan minus tiga standar deviasi dari rata-rata proses. Kemampuan proses bahan dan produk harus kompatibel dengan toleransi teknik tertentu. Adanya proses kontrol dan sistem manajemen mutu efektif, seperti Total Quality Management, kebutuhan untuk menjaga produksi aktual dalam toleransi yang diinginkan.

1.3     Macam Macam Standar Teknik

  1. ASME (American Society of Mechanical Engineers)
    ASME, didirikan sebagai American Society of Mechanical Engineers, adalah asosiasi profesional yang, dalam kata-kata sendiri, “mempromosikan seni, ilmu pengetahuan, dan praktik rekayasa multidisiplin ilmu dan sekutu di seluruh dunia.”Ia menyelesaikan promosi melalui “terus, kode pendidikan, pelatihan dan pengembangan profesional dan standar, penelitian, konferensi dan publikasi, hubungan dengan pemerintah, dan bentuk lain dari jangkauan.”  ASME demikian masyarakat teknik, organisasi standar, penelitian dan pengembangan organisasi, sebuah organisasi lobi, penyedia pelatihan dan pendidikan, dan organisasi nirlaba. Didirikan sebagai masyarakat rekayasa berfokus pada teknik mesin di Amerika Utara,

ASME adalah hari ini multidisiplin dan global. Visi organisasi lain adalah menjadi organisasi utama untuk mempromosikan seni, ilmu pengetahuan dan praktek teknik mesin dan multidisiplin ilmu dan sekutu bagi masyarakat yang beragam di seluruh dunia.  Misinya adalah untuk mempromosikan dan meningkatkan kompetensi teknis dan profesional kesejahteraan anggotanya, dan melalui program kualitas dan kegiatan di teknik mesin, lebih memungkinkan praktisi untuk memberikan kontribusi pada kesejahteraan umat manusia.  ASME memiliki lebih 120.000 anggota di lebih dari 150 negara di seluruh dunia.
ASME didirikan pada 1880 oleh Alexander Lyman Holley, Henry Rossiter Worthington, John Edison Sweet and Matthias N. Forney dalam menanggapi berbagai kegagalan uap boiler tekanan pembuluh.

Organisasi ini dikenal untuk menetapkan kode dan standar untuk perangkat mekanis. ASME melakukan salah satu operasi terbesar di dunia penerbitan teknis melalui nya ASME Press, menyelenggarakan konferensi teknis banyak dan ratusan kursus pengembangan profesional setiap tahun, dan mensponsori penjangkauan banyak dan program pendidikan.
Nilai-nilai inti meliputi:

  1. Merangkul  integritas dan perilaku etis
  2. Merangkul keragaman dan menghormati martabat dan budaya dari semua orang
  3. Memelihara dan menghargai lingkungan dan sumber daya alam kita dan buatan manusia
  4. Memfasilitasi pengembangan, penyebaran dan penerapan pengetahuan teknik
  5. Mempromosikan manfaat dari pendidikan berkelanjutan dan pendidikan teknik
  6. Menghormati dan dokumen sejarah rekayasa sementara terus merangkul perubahan
  7. Meningkatkan kontribusi teknis dan sosial dari insinyur
  1. ANSI (the American National Standards Institute)

American National Standards Institute (ANSI) adalah sebuah lembaga nirlaba swasta yang mengawasi pengembangan standar konsensus sukarela untuk produk, jasa, proses, sistem, dan personil di Amerika Serikat. Lembaga tersebut mengawasi pembuatan, diberlakukannya, dan penggunaan ribuan norma dan pedoman yang secara langsung berdampak bisnis di hampir setiap sektor.

Lembaga tersebut juga mengkoordinasikan standar Amerika Serikat dengan standar internasional sehingga produk-produk Amerika Serikat dapat digunakan di seluruh dunia. Lembaga tersebut memberi akreditasi untuk standar yang yang dikembangkan oleh perwakilan dari lembaga pengembang standar, instansi pemerintah, kelompok konsumen, perusahaan, dan lain-lain. Standar tersebut memastikan agar karakteristik dan kinerja produk yang konsisten sehingga masyarakat menggunakan definisi dan istilah yang sama, dan produk diuji dengan cara yang sama. ANSI juga memberi akreditasi bagi organisasi yang melaksanakan sertifikasi produk atau personel sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam standar internasional.

American National Standards Institute didirikan pada tanggal 19 Oktober 1918 dengan misi untuk meningkatkan daya saing global bagi bisnis dan kualitas hidup Amerika Serikat dengan mempromosikan serta memfasilitasi standar konsensus sukarela dan sistem penilaian kesesuaian.

  1. ASTM (American Standard Testing and Material)

          ASTM Internasional merupakan organisasi internasional sukarela yang mengembangkan standardisasi teknik untuk material, produk, sistem dan jasa. ASTM Internasional yang berpusat di Amerika Serikat. ASTM merupakan singkatan dari  American Society for Testing and Material, dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompokinsinyur dan ilmuwan untuk mengatasi bahan baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah. Sekarang ini, ASTM mempunyai lebih dari 12.000 buah standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju maupun berkembang dalam penelitian akademisi maupun industri.

     Standar yang dihasilkan oleh ASTM International jatuh ke dalam enam kategori :
•    Standar Spesifikasi, yang mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh subjek    standar.
•    Metode Uji Standar , yang mendefinisikan cara tes dilakukan dan ketepatan hasil. Hasil   tes dapat digunakan untuk menilai kepatuhan dengan standar Spesifikasi.
•    Praktek Standard, yang mendefinisikan urutan operasi yang, tidak seperti Metode Uji       Standar, tidak menghasilkan hasil.

  • Standar Panduan, yang menyediakan sebuah koleksi terorganisir dari informasi atau serangkaian pilihan yang tidak merekomendasikan aksi tertentu.
  • Klasifikasi Baku , yang menyediakan pengaturan atau pembagian bahan, produk, sistem, atau layanan ke dalam kelompok berdasarkan karakteristik yang sama seperti        asal, komposisi, sifat, atau penggunaan.
  • Standar Terminologi, yang menyediakan definisi istilah yang digunakan dalam standar lain yang disepakati.
  1. TEMA (The Tubular Exchanger Manufacturers Association)

          The Tubular Exchanger Manufacturers Association, Inc (TEMA) adalah asosiasi perdagangan dari produsen terkemuka shell dan penukar panas tabung, yang telah merintis penelitian dan pengembangan penukar panas selama lebih dari enam puluh tahun. Standar TEMA dan perangkat lunak telah mencapai penerimaan di seluruh dunia sebagai otoritas pada desain shell dan tube penukar panas mekanik.

          TEMA adalah organisasi progresif dengan mata ke masa depan. Anggota pasar sadar dan secara aktif terlibat, pertemuan beberapa kali setahun untuk mendiskusikan tren terkini dalam desain dan manufaktur. Organisasi internal meliputi berbagai subdivisi berkomitmen untuk memecahkan masalah teknis dan meningkatkan kinerja peralatan. Upaya teknis koperasi menciptakan jaringan yang luas untuk pemecahan masalah, menambah nilai dari desain untuk fabrikasi.

          Apakah memiliki penukar panas yang dirancang, dibuat atau diperbaiki, Anda dapat mengandalkan pada anggota TEMA untuk memberikan desain, terbaru efisien dan solusi manufaktur. TEMA adalah cara berpikir – anggota tidak hanya meneliti teknologi terbaru, mereka menciptakan itu. Selama lebih dari setengah abad tujuan utama kami adalah untuk terus mencari inovasi pendekatan untuk aplikasi penukar panas. Akibatnya, anggota TEMA memiliki kemampuan yang unik untuk memahami dan mengantisipasi kebutuhan teknis dan praktis pasar saat ini.

 

  1. API (American Petroleum Institute)

          API atau American Petroleum Institute adalah suatu “Main US trade association ” untuk Industry Oil and Gas yang mewakili sekitar 400 Perusahaan yang tersebar di Production, Refinement and Distribution, serta industry lainnya, kadang juga disebut sebagai AOI atau American Oil Industry. Sejak tahun 1924, API sudah membuat standard untuk keperluan Industry Minyak dan Gas Alam dunia.

          Fungsi utama asosiasi atas nama industri termasuk advokasi dan negosiasi dengan lembaga-lembaga pemerintah, hukum, dan peraturan; penelitian dampak ekonomi, toksikologi, dan lingkungan; pembentukan dan sertifikasi standar industri; dan penjangkauan pendidikan API baik dana dan. melakukan penelitian yang berkaitan dengan banyak aspek dari industri minyak bumi The CEO saat ini adalah Jack Gerard.
PI mendistribusikan lebih dari 200.000 eksemplar publikasi setiap tahun. Publikasi, standar teknis, dan produk elektronik dan online yang dirancang, menurut API sendiri, untuk membantu pengguna meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya operasi mereka, sesuai dengan persyaratan legislatif dan peraturan, dan menjaga kesehatan, menjamin keamanan, dan melindungi lingkungan hidup. Setiap publikasi diawasi oleh komite profesional industri, sebagian besar insinyur perusahaan anggota.

          Saat ini API memantain sekitar 550 Standard yang meliputi seluruh aspek didalam Industry Minyak dan Gas Alam. API juga ikut terlibat secara aktif didalam pembuatan dan pengembangan ISO atau International Standard Organization yang juga sesuai untuk digunakan di dunia industry secara umum. Setiap tahunnya lebih dari 100,000 publications disebar keseluruh penjuru dunia oleh API.

  1. JIS  (JAPANESE INDUSTRIAL STANDARD)

    Standar Industri Jepang (JIS) menentukan standar yang digunakan untuk kegiatan industri di Jepang. Proses standarisasi dikoordinasikan oleh Jepang Komite Standar Industri dan dipublikasikan melalui Asosiasi Standar Jepang.
Di era Meiji, perusahaan swasta bertanggung jawab untuk membuat standar meskipun pemerintah Jepang tidak memiliki standar dan dokumen spesifikasiuntuk tujuan pengadaan untuk artikel tertentu, seperti amunisi. Ini diringkas untuk membentuk standar resmi (JES lama) pada tahun 1921.Selama Perang Dunia II, standar disederhanakan didirikan untuk meningkatkan produksi materiil.

          Organisasi  Jepang ini Standards Association didirikan setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada 1945. Para Industri Jepang Komite Standar peraturan yang diundangkan pada tahun 1946, standar Jepang  (JES baru) dibentuk.  Hukum Standardisasi Industri disahkan pada 1949, yang membentuk landasan hukum bagi Standar hadir Industri Jepang (JIS). Hukum Standardisasi Industri direvisi pada tahun 2004 dan “JIS tanda” (produk sistem sertifikasi) diubah sejak 1 Oktober 2005, baru JIS tanda telah diterapkan pada sertifikasi ulang.  Penggunaan tanda tua diizinkan selama masa transisi tiga tahun (sampai 30 September 2008), dan setiap produsen mendapatkansertifikasi baru atau memperbaharui bawah persetujuan otoritas telah mampu untuk menggunakan merek JIS baru. Oleh karena itu semua JIS-bersertifikat produk Jepang telah memiliki JIS tanda baru sejak 1 Oktober 2008.

  1. DIN (Deutsches Institut für Normung)

          Deutsches Institut für Normung ( DIN , dalam bahasa Inggris, the German Institute for Standardization ) adalah organisasi nasional Jerman untuk standardisasi dan anggota ISO negara itu . DIN adalah Asosiasi Jerman yang sudah Terdaftar dan berkantor pusat di Berlin . Saat ini ada sekitar tiga puluh ribu Standar DIN , meliputi hampir setiap bidang teknologi .
DIN didirikan pada tahun sekitar 1917 sebagai Normenausschu der Deutschen Industrie ( NADI , ” Komite Standardisasi Industri Jerman ” ) , NADI ini berganti nama Deutscher Normenausschuß ( DNA , ” Komite Standarisasi German ” ) pada tahun 1926 untuk mencerminkan bahwa organisasi sekarang berurusan dengan isu-isu standardisasi di banyak bidang ; yaitu , tidak hanya untuk produk industri . Pada tahun 1975 itu diubah namanya lagi untuk Deutsches Institut für Normung , atau ‘ DIN ‘ dan diakui oleh pemerintah Jerman sebagai badan nasional standar resmi , yang mewakili kepentingan Jerman di tingkat internasional dan Eropa.

          Akronim , ‘ DIN , ‘ sering salah diperluas sebagai Deutsche Industrienorm ( ” Standar Industri Jerman ” ) . Hal ini sebagian besar disebabkan oleh asal bersejarah DIN sebagai ” NADI ” . NADI memang diterbitkan standar mereka sebagai DI – Norm ( Deutsche Industrienorm ) . Sebagai contoh, standar pertama kali diterbitkan adalah ‘ DI – Norm 1 ‘ (tentang pin peruncing ) pada tahun 1918. Banyak orang masih mengasosiasikan DIN keliru dengan yang lama DI – Norm konvensi penamaan. Salah satu yang paling awal , dan mungkin yang paling terkenal , adalah DIN 476 – standar yang memperkenalkan ukuran kertas A -series tahun 1922 – yang diadopsi pada tahun 1975 sebagai Standar Internasional ISO 216. Contoh umum dalam teknologi modern termasuk DIN dan mini – DIN konektor . Penunjukan standar DIN menunjukkan asal-usulnya ( # menunjukkan angka ) :

  • DIN # digunakan untuk standar Jerman dengan signifikansi terutama domestik atau dirancang sebagai langkah pertama menuju status internasional
  • E DIN # adalah rancangan standar dan DIN V # adalah standar awal .
  • DIN EN # dipakai untuk edisi Jerman standar Eropa .
  • DIN ISO # digunakan untuk edisi Jerman standar ISO .
  • ISO DIN ID # digunakan jika standar ini juga telah -adopted sebagai standar Eropa .

Contoh standar DIN

  • DIN 476 : ukuran kertas internasional (sekarang ISO 216 atau DIN EN ISO 216 )
  • DIN 946 : Penentuan koefisien gesekan rakitan baut / mur dalam kondisi tertentu .
  • DIN 1451 : jenis huruf yang digunakan oleh kereta api Jerman dan pada rambu lalu lintas
  • DIN 4512 : Definisi kecepatan film , sekarang digantikan oleh ISO 5800 : 1987 , ISO    6 : 1993 dan ISO 2240 : . 2003
  • DIN 31635 : transliterasi dari bahasa Arab
  • DIN 72552 : nomor terminal listrik di mobil
  1. BSI

       BSI Standar adalah Inggris Badan Standar Nasional (NSB) dan merupakan pertama di dunia. Ia mewakili kepentingan Inggris ekonomi dan sosial di semua organisasi standar Eropa dan internasional dan melalui pengembangan solusi informasi bisnis untuk organisasi Inggris dari semua ukuran dan sektor. BSI Standar bekerja dengan industri manufaktur dan jasa, bisnis, pemerintah dan konsumen untuk memfasilitasi produksi standar Inggris, Eropa dan internasional.Bagian dari BSI Group, BSI Standar memiliki hubungan kerja yang erat dengan pemerintah Inggris, terutama melalui Departemen Inggris untuk Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (BIS).BSI Standar adalah nirlaba mendistribusikan organisasi, yang berarti bahwa setiap keuntungan yang diinvestasikan kembali ke dalam layanan yang disediakan.

  1. SNI  (Standar Nasional Indoesia)

          Salah satu contoh standart teknik adalah SNI ( Standart Nasional Indonesia ). SNI adalah satu – satunya standart yang berlaku secara nasional di Indonesia, dimana semua produk atau tata tertib pekerjaan harus memenuhi standart SNI ini. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:

  1. Openess :Terbuka agar semua stakeholder dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI;
  2. Transparency:agar stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan      SNI dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya.
  3. Consensus and impartiality :agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil;
  4. Effectiveness and relevance:memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
  5. Coherence:Koheren dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan    pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar     perdagangan internasional.
  6. Development dimension (berdimensi pembangunan):agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing            perekonomian nasional.

SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN yaitu untuk membina, mengembangkan serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang standardisasi secara nasional menjadi tanggung jawab Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Contoh Standart Nasional Indonesia yang telah diterapkan di Indonesia salah satunya adalah tentang penggunaan Informasi dan Dokumentasi – Internasional Standard Serial Number (ISSN). SNI ini merupakan adopsi identic dari ISO 3297:2007, ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 01-03, Informasi dan Dokumentasi, dan telah dibahas dirapat konsensus pada 21 November 2007 di Jakarta. Rapat dihadiri oleh wakil dari produsen, kelompok pakar, himpunan profesi, dan instansi terkait lainnya.
Kebutuhan kode pengenal ringkas dan unik sudah menjadi kebutuhan bagi semua pihak, pertukaran informasi yang baik diantara perpustakaan, produsen abstrak, dan pengguna data, maupun diantara pemasok, distributor dan perantara lainnya menyebabkan terciptanya kode standart. Standart nasional ini menjelaskan dan memasyarakatkan penggunaan kode stansart (ISSN) sebagai identifikasi unik untuk terbitan berseri dan sumber daya berlanjut lainnya.

          ISSN adalah nomor denan 8 digit, termasuk digit cek, dan diketahui oleh ISSN yang diberikan kepada sumberdaya berlanjut oleh jaringan ISSN.
Susunan ISSN :

  • ISSN terdiri atas delapan digit berupa angka 0 sampai 9, kecuali digit terakhir (posisi paling kanan) yang dapat juga berupa huruf besar X. digit terakhir dapat menjadi digit     cek.
  • Digit cek dihitung berdasarkan modulus 11 dengan bobot 8 sampai 2 dan X harus digunakan sebagai digit cek bila digit cek adalah 10.
  • ISSN harus didahului dengan singkatan ISSN dan satu spasi, serta ditampilkan dalam dua kelompok yang masing – masing terdiri atas empat digit yang dipisahkan oleh tanda hugung. Contoh : ISSN 0251 – 1479.

Pemberian ISSN

  • ISSN hanya diberikan oleh pusat dalam jaringan ISSN. Jaringan ISSN adalah lembaga kolektif yang terdiri atas Pusat Internasional ISSN serta pusat nasional dan regional           yang menjalankan administrasi pemberian ISSN.
  • Metadata untuk sumber daya berlanjut yang mendapatkan ISSN harus dikumpulkan dan diserahkan pada waktu yang ditentukan oleh Pusat Internasional ISSN ke Register       ISSN oleh pusat dalam jaringan ISSN yang mendaftar sumber daya berlanjut.
    •      Untuk setiap sumber daya berlanjut dalam media tertentu sebagaimana ditentukan         dalam ISSN Manual hanya diberikan satu ISSN.
  • Setiap ISSN terkait selamanya dengan judul kunci yang ditetapkan oleh jaringan ISSN pada saat pendaftaran.
  • Bila suatu sumber daya berlanjut diterbitkan dalam media yang berbeda dengan judul yang sama atau berbeda, ISSN dan judul kunci yang berlainan harus diberikan untuk             setiap edisi.
  • Bila sumber daya berlanjut mengalami perubahan berarti dalam judul atau perubahan besar lain seperti yang disebut dalam ISSN Manual, ISSN baru harus diberikan dan      judul kunci baru harus dibuat.
  • ISSN yang telah diberikan untuk sumber daya berlanjut tidak dapat diubah, diganti atau digunakan lagi untuk terbitan lain.
  • Judul kunci ditetapkan atau disahkan oleh pusat ISSN yang bertanggung jawab atas pendaftaran sumber daya berlanjut, sesuai dengan peraturan yang terdapat dalam ISSN     Manual.
    •      Pemberian ISSN kepada sumber daya berlanjut tidak dapat diartikan atau dianggap        sebagai bukti hokum kepemilikan hak cipta atas suatu terbitan atau isinya

    2.       STANDAR MANAJEMEN

2.1     Pengertian Standar Manajemen Mutu

        Standar manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem manajemen dan standar kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serta keuangan. Namun pengertian standar manajemen akan lebih spesifik jika menjadi standar manajemen mutu, untuk mendukung standarisasi pada setiap mutu produk yang di hasilkan perusahan maka hadirlah Organisasi Internasional untuk Standarisasi yaitu Internasional Organization for Standardization (ISO) berperan sebagai badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil badan standarisasi nasional setiap Negara.

          ISO didirikan pada 23 februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia, ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya satu anggota pernegara, ISO bukan organisasi pemerintah ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah dan swasta. Oleh karena itu, ISO mampu bertindak sebagai organisasi yang menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.

          Proses sertifikasi untuk persyaratan Standar Sistem Manajemen Mutu, misalnya ISO 9001:2000, adalah diakui sebagai suatu upaya dan cara uji dari peningkatan kinerja dan produktifitas perusahaan dan juga sebagai pembanding terhadap hasil kerja dan pencapaian keunggulan bisnis. Yang dimaksud mutu disini adalah gambaran dan karakteristik konsumen atau pelanggan dari barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan yang di tentukan.

          Dari uraian di atas maka sangat penting sebagai mahasiswa teknik mesin untuk mengerti dan memahami standar manajemen mutu karena standar manajemen mutu sangat berperan penting terhadap kualitas produk atau output dari suatu perusahaan. Pemahaman standar manajemen mutu yang bertarap internasional juga tentunya akan berpengaruh pada pola berpikir dan cara bekerja mahasiswa di dunia industri, diharapkan mahasiswa akan memiliki kualitas yang setarap kualitas internasional tentu akan mampu bersaing dan menghasilkan output yang sangat berkualitas.

2.2     ISO 9000

       ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 olehInternational Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
1.    Adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis
2.    Adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;

  1. Tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;
  2. Adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan.
    5.    Secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.
    Perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label “ISO 9001 Certified” atau “ISO 9001 Registered”.

          Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut. Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.
Kumpulan Standar ISO 9000 ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:
1.    ISO 9000 – Quality Management Systems – Fundamentals and     Vocabulary:       mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologidari     Sistem Manajemen Mutu (SMM).

  1. ISO 9001 – Quality Management Systems – Requirements: ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini   memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila        mereka hendak memperoleh kepuasanpelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa   yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi      standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.
  2. ISO 9004 – Quality Management Systems – Guidelines for Performance            Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini         memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.

          Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor “ISO 9000” seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemen Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.
ISO mencatat “Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 . Suatu organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan”. Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya “ISO 9000 Registered” biasanya merujuk pada ISO 9001.

2.3     SISTEM MANAJEMEN PRODUKSI TQM

          Total Quality MANAGEMENT (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas,  yaitu:

  1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
  2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
  3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).
  4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Manfaat Program TQM

          TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.
Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:

  1. Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
  2. Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
  3. Kepuasan pelanggan terjamin.

          Manfaat TQM bagi institusi adalah:

  1. Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan
  2. Staf lebih termotivasi
  3. Produktifitas meningkat
  4. Biaya turun
  5. Produk cacat berkurang
  6. Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.

          Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah:

  1. Pemberdayaan
  2. Lebih terlatih dan berkemampuan
  3. Lebih dihargai dan diakui

          Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa yang akan datang adalah:

  1. Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut (follower)
  2. Membantu terciptanya tim work
  3. Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan
  4. Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan
  5. Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah

Tujuh konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan berkesinambungan, Six Sigma, pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time (JIT), konsep Taguchi, dan pengetahuan perangkat TQM

2.4     STANDAR MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara umum merujuk pada 2 (dua) sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management Systems.
Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sedangkan Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut standar OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari sebuah sistem manajemen organisasi (perusahaan) yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3 dan mengelola resiko K3 organisasi (perusahaan) tersebut.
Elemen-Elemen Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bisa beragam tergantung dari sumber (standar) dan aturan yang kita gunakan. Secara umum, Standar Sistem Manajemen Keselamatan Kerja yang sering (umum) dijadikan rujukan ialah Standar OHSAS 18001:2007, ILO-OSH:2001 dan Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

2.5.       OHSAS 18000

       Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan pekerjanya. dalam perusahaan harus memiliki standar OHSAS 18000, hal ini penting bagi keselamatan kerja di perusahaan sehingga akan menghasilkan produksi yang berjalan lancar dan berdampak baik bagi karyawan untuk mencegah atau memperkecil tingkat kecelakaan.

          Apabila perusahaan tersebut bergerak di bidang industri yang memproduksi suatu barang dengan menggunakan alat-alat berat yang paling diutamakan adalah kesehatan dan keselamatan karyawan dalam bertugas, sehingga perusahaan harus memperhatikan kebutuhan fisik terhadap karyawan, seperti memberi makan kepada karyawan pada waktu jam makan & istirahat yang cukup umtuk menjaga kesehatan karyawan. begitu juga dibutuhkan keselamatan kerja dalam bertugas, oleh karena itu perusahaan membuat aturan/prosedur untuk diterapkan pada karyawannya. bagi keselamatan karyawan harus lah menggunakan pakaian yang aman atau pelindung diri menurut aturan perusahaan sehingga memperkecil tingkat kecelakan. Dengan adanya OHSAS 18000 perusahaan pun akan berjalan dengan baik karena kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan sangat diperhatikan dan menguntungkan bagi perusahaan dalam meningkatkan hasil produksi, dalam hal ini berdampak positif sehingga saling menguntungkan bagi perusahaan maupun karyawan.

2.6     STANDAR MANAJEMEN LINGKUNGAN

          Standar Manajemen adalah serangkaian syarat-syarat dan sistem-sistem yang harus dipenuhi dalam mengatur permasalahan yang ada di dalam suatu bidang. Standar-standar manajemen terdiri dari ISO 14000, ISO 9000, OHSAS 18000 dan lain-lain.
•      ISO 14000

       Standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi konsumen menuntut produsen untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut. Pelaksanaan program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai tindakan proaktif dari produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban tetapi justru merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).

  • ISO 9000

       Kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee  (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to datedan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.

  • OHSAS 18000

  Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari system kesehatan dan keselamatan kerja Internasional untuk membantu organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.

2.7  ISO 14000

       Standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi konsumen menuntut produsen untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut. Pelaksanaan program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai tindakan proaktif dari produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban tetapi justru merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).

    ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem manejemen lingkungan (Rothery, 1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan di laksanakan oleh seluruh sektor industri. Mengapa di katakan sangat penting? Itu sangat jelas sekali bahwa segala aktivitas di semua sektor industri keci, besar akan berpemgaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk hidup di sekitarnya, bukan hanya kita sebagai mausia, tetapi hewan dan tumbuhan akan juga mendapatkan dampaknya.

          Dalam mengelola lingkungan maka dibutuhkan standar yang jelas, yaitu ISO 14000. Sistem ISO 14000  adalah  standar sistem pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan pada bisnis apapun, terlepas dari ukuran, lokasi, atau pendapatan. Tujuan dari sitem ini adalah untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan oleh bisnis.

Manfaat dari ISO 14000 adalah :

  1. Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi
  2. Untuk menyediakan tools yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel sehingga mencerminkan organisasi yang baik.
  3. Dapat mengidanfikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
  4. Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak yang peduli terhadap lingkungan.
  5. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak terhadap lingkungan.
  6. Dapat meningkat citra perusahaan,meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.

       ISO 14000 menawarkan guidance untuk memperkenalkan dan mengadopsi sistem manajemen lingkungan berdasarkan pada praktek – praktek terbaik, hampir sama di ISO 9000 pada sistem manajemen mutu yang sekarang diterapkan secara luas. ISO 14000 ada untuk membantu organisasi meminimalkan bagaimana operasi mereka berdampak negatif pada lingkungan. Sistem ini dapat diterapkan berdampingan dengan ISO 9000.
Sertifikasi ISO 14000

       Agar suatu organisasi dianugerahi ISO 14000 mereka harus diaudit secara eksternal oleh badan audit yang telah terakreditasi. Badan sertifikasi harus diakreditasi oleh ANSI-ASQ, Badan Akreditasi Nasional di Amerika Serikat, atau Badan Akreditasi Nasional di Irlandia.
Memahami konsep ISO 14000

       Konsep utama yang merupakan kunci untuk menjalankan ISO 14000 adalah Manajemen dan Kebijakan Kinerja Lingkungan. Manajer puncak harus menetapakan kebijakan lingkungan organisasi dan menjamin bahwa kewajiban:

  1. Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan kegiatan, produk atau jasa.
  2. Termasuk komitmen untuk peningkatan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran
  3. Termasuk komitmen untuk patuh terhadap peraturan lingkungan terikat dan       persyaratan –  persyaratan lain terhadap perusahaan.
  4. Memberiakan kerangka kerja untuk membuat dan menkaji tujuan dan sasaran lingkungan.
  5. Didokumentasikan, diterapkan dipelihara dan dikomunikasikan kepadasemua    karyawan.
  6. Tersedia kepada masyarakat.

Sumber :

  1. http://mfebrianadhip.blogspot.co.id/2015/01/standar-teknik.html
  2. https://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/01/05/iso-14000/

3.http://bibimnugroho.blogspot.co.id/2015/12/standar-teknik-dan-standar manajemen.html

  1. http://sofianoktaviardi.blogspot.co.id/

 

ETIKA PROFESI

ETIKA PROFESI

Pengertian Etika

Etika (Etimologi) , etika itu berasal dari bahasa Yunani yakni  “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau juga adat kebiasaan (custom). Etika tersebut biasanya berkaitan erat dengan adanya  perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yakni “Mos” serta  dalam bentuk jamaknya ialah “Mores”, yang berarti  adat kebiasaan atau juga cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), serta menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika serta moral  kurang lebih sama pengertiannya, namun tetapi didalam kegiatan sehari-hari terdapat suatu perbedaan, yakni  moral atau moralitas untuk suatu penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk dapat pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

Pengertian Profesi

Pengertian Profesi adalah suatu jabatan atau juga pekerjaan yang menuntut keahlian atau suatu keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan dari “profesi” selalu dapat dikaitkan dengan pekerjaan atau juga jabatan yang dipegang oleh seseorang,namun  akan tetapi tidak semua pekerjaan atau suatu jabatan dapat disebut dengan profesi disebabkan karena  profesi menuntut keahlian dari para pemangkunya. Hal tersebut mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau suatu jabatan yang disebut dengan profesi tidak bisa dipegang oleh sembarang orang, namun  tetapi memerlukan suatu persiapan dengan melalui pendidikan serta pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tersebut tidak sama dengan profesi.

Pengertian Etika Profesi           

Pengertian Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) merupakan suatu sikap hidup berupa keadilan untuk dapat memberikan pelayanan yang professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban serta keahlian ialah sebagai pelayanan didalam rangka melaksanakan suatu tugas yang berupakan kewajiban terhadap masyarakat.

Pengertian Kode etik profesi adalah suatu sistem norma, nilai serta aturan professsional tertulis yang dengan secara tegas menyatakan apa yang benar serta baik, dan juga apa yang tidak benar serta tidak baik bagi professional. Kode etik tersebut menyatakan perbuatan apa yang benar/salah, perbuatan apa yang harus dilakukan serta juga apa yang harus dihindari.

Tujuan kode etik adalah supaya dapat professional memberikan  jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau juga customernya. Dengan adanya kode etik tersebut akan dapat melindungi perbuatan yang tidak professional.

Pengertian Profesionalisme       

Pengertian Profesionalisme adalah suatu komitmen dari para anggota suatu profesi untuk dapat meningkatkan kemampuannya dengan secara terus menerus atau berkelanjutan. “Profesionalisme” ialah  sebutan yang mengacu ke arah suatu sikap mental didalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk dapat senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya

Tiap-tiap manusia dituntut untuk dapat mempunyai profesionalisme disebabkan karena di dalam profesionalisme itu terkandung dalam suatu kepiawaian atau keahlian di dalam mengoptimalkan ilmu pengetahuan, kemampuan, waktu, tenaga, sember daya, dan juga  suatu  strategi pencapaian yang dapat memuaskan semua bagian ataupun elemen. Profesionalisme tersebut juga dapat merupakan perpaduan antara kompetensi serta karakter yang menunjukkan adanya suatu tanggung jawab moral.

CIRI-CIRI PROFESIONALISME

Seseorang yang memiliki jiwa seorang profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.

Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.

  1. Meningkatkan dan memelihara imej profesion

Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.

  1. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
  2. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion

Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.

KODE ETIK PROFESIONAL

Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.

Apabila anggota kelompok profesi itu menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus mencoba menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri. Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi.

Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring perkembangan zaman. Kode etik profesi merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar.

Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian dan menyenangkan pembacanya. Semua yang tergambar adalah perilaku yang baik-baik.

Sumber :

https://arisandi21.wordpress.com/2012/12/04/pengertian-profesionalisme-ciri-ciri-profesionalisme/

http://www.pendidikanku.net/2015/07/pengertian-etika-pengertian-profesi-pengertian-etika-profesi-pengertian-profesionalisme.html#

 

 

 

 

KELISTRIKAN DAN KESELAMATAN LIFT

Desain Elevator menggunakan motor listrik, tali, dan counter weightbukan peralatan hidrolik. Rel panduan utama sudah terpasang pada setiap sisi kotak penumpang (box)  dan sepasang tambahan rel penyeimbang terletak pada satu sisi atau di belakang. Mesin diarahkan, bersama dengan peralatandrive terkait, umumnya terletak di atas hoistway di ruang mesin penthouse. Dalam beberapa situasi terbatas, dapat terletak di sebelah hoistway pada pendaratan lebih rendah. Pengaturan yang terakhir ini disebut sebagai traksi basement.

  1. Motor digerakan  oleh listrik AC atau DC.

Mesin roda gigi cacing untuk mengontrol gerakan mekanik kabin lift dengan “rolling” baja hoist tali melalui puli katrol penggerak yang melekat ke gearbox digerakkan oleh motor kecepatan tinggi. Mesin ini umumnya pilihan terbaik untuk bangunan tinggi yang menyediakan  ruang bawah tanah dan penggunaan traksi overhead untuk kecepatan hingga 500 ft / menit (2,5 m / s)memungkinkan kontrol kecepatan yang akurat dari motor, untuk kenyamanan penumpang, sebuah kerekan DC motor didukung oleh AC / DC motor-generator (MG) adalah seperangkat solusi yang diinginkan dalam lalu lintas tinggi instalasi lift selama beberapa dekade . MG set juga biasanya didukung pengontrol relay dari lift, yang memiliki keuntungan tambahan elektrik mengisolasi lift dari seluruh sistem listrik sebuah bangunan, sehingga menghilangkan lonjakan daya sementara dalam pasokan listrik bangunan yang disebabkan oleh motor start  dan stop (menyebabkan redup pencahayaan setiap kali lift digunakan misalnya), serta gangguan pada peralatan listrik lain yang disebabkan oleh lengkung dari kontaktor relay di sistem kontrol.

  1. Mesin traksi gearless

Mesin traksi dengan roda non gigi, putaran  torsi motor listrik didukung baik oleh AC atau DC. Dalam hal ini, puli katrol penggerak langsung melekat ke ujung motor. Lift traksi gearless dapat mencapai kecepatan hingga 2.000 ft / menit (10 m / s), atau bahkan lebih tinggi. Rem listrik terpasang antara motor dan drive sheave (atau gearbox) untuk menahan lift diam di lantai. Rem ini biasanya tipe Drum eksternal dan digerakkan oleh gaya pegas dan ditahan terbuka elektrik, listrik mati akan menyebabkan rem untuk bekerja  dan mencegah lift jatuh (lihat keselamatan melekat dan teknik keamanan).

  1. DC Motors yg digunakan pada Elevator
  2. M-G Set (motor/generator)

Sebuah motor-generator (MG set atau dynamotor untuk dinamo-motor) adalah perangkat untuk mengkonversi daya listrik ke bentuk lain. Motor-generator set yang digunakan untuk mengkonversi frekuensi, tegangan, atau fase. Satu set motor generator yang dapat terdiri dari 2 motor yang berbeda yg digabungkan bersama-sama, satu unit motor-generatormemiliki dua kumparan rotor dari motor dan pembangkit sekitar rotor tunggal, dan kedua kumparan berbagi bidang yang sama atau magnet.

  1. The Silicon-Controlled Rectifier (SCR) –DC

Kecepatan motor DC dapat dikendalikan dengan menggunakan SCR di AC sirkuit seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah. A dan B SCR penyearah, tegangan o / p transformator T1 dan mengaplikasikan tegangan DC berdenyut ke gulungan dinamo dan penyearah “C” memasok tegangan mirip dengan motor berliku lapangan. O / p dari SCR penyearah dapat dikendalikan dengan mengendalikan arus  masuk ke gerbang SCR. Jadi, cara SCR ini dapat beroperasi pada berbagai tingkat konduksi dengan  menerapkan tegangan bervariasi ke dinamo motor, cara ini dapat megendalikan kecepatan motor DC. Jika perilaku SCR untuk jangka waktu yang lama tegangan lebih diterapkan ke gulungan dinamo dan kecepatan meningkat motor. Untuk kasus berikutnya tindakan, operasi akan menjadi sebaliknya dengan yg dpt tembus.

  1. PWM-DC

Metode Pulse Width Modulation (PWM) adalah metode yang cukup efektif untuk mengendalikan kecepatan motor DC. PWM ini bekerja dengan cara membuat gelombang persegi yang memiliki perbandingan pulsa high terhadap pulsa low yang telah tertentu, biasanya diskalakan dari 0 hingga 100%. Gelombang persegi ini memiliki frekuensi tetap (biasanya max 10 KHz) namun lebar pulsa high dan low dalam 1 periode yang akan diatur. Perbandingan pulsa high terhadap low ini akan menentukan jumlah daya yang diberikan ke motor DC. Untuk menjalankan motor DC dengan PWN tidak dapat digunakan relay, melainkan harus digunakan rangkaian driver motor DC lainnya. Rangkaian ini yang paling sederhana berupa transistor yang disusun secara Darlington. Apabila diinginkan motor DC dapat bergerak 2 arah, maka diperlukan menyusun rangkaian H-Bridge. Selain transistor, dapat juga digunakan IC driver motor DC khusus. Anda dapat juga menggunakan modul driver motor DC yang siap pakai untuk mikrokontroler.

  1. AC Motor
  2. Variable Voltage
  3. V V V F Inv. (V/Hz) Open/Closed Loop
  4. Vector Control Inv.  Open/Closed Loop
  5. Synchronous PM Inv. Closed Loop
  6. Regen or Non-Regen

  1. Kontrol Elevator

Lift pada awalnya tidak memiliki posisi pendaratan otomatis. Lift dioperasikan oleh operator lift menggunakan kontroler motor. Kontroler ini terkandung dalam wadah silinder tentang ukuran dan bentuk wadah kue dan ini dioperasikan melalui pegangan memproyeksikan. Hal ini memungkinkan kontrol atas energi yang dipasok ke motor (terletak di bagian atas poros lift atau di samping bagian bawah poros lift) dan sebagainya memungkinkan lift yang akan akurat diposisikan – jika operator itu cukup terampil. Lebih biasanya operator harus “jogging” kontrol untuk mendapatkan lift yang cukup dekat dengan titik pendaratan dan kemudian mengarahkan penumpang keluar dan masuk untuk “melihat langkah”. Beberapa lift barang tua dikendalikan oleh switch dioperasikan dengan menarik tali yang berdekatan. Keselamatan Interlocks memastikan bahwa pintu dalam dan luar ditutup sebelum lift diperbolehkan untuk bergerak. Sebagian besar lift yang dikendalikan secara manual yang lebih tua telah dipasang dengan kontrol otomatis atau semi-otomatis.

Lift otomatis mulai muncul pada awal 1930-an . Sistem elektromekanis ini menggunakan sirkuit logika relay  untuk mengontrol kecepatan, posisi dan operasi pintu elevator atau kabin dari lift. Sistem Otis Autotronik dari awal 1950-an membawa sistem prediksi awal yang dapat mengantisipasi pola lalu lintas dalam bangunan untuk menyebarkan gerakan lift dengan cara yang paling efisien. Relay yang dikendalikan sistem lift tetap umum sampai tahun 1980-an, dan penggantian bertahap sistem ini dengan solid-state kontrol berbasis  mikroprosesor  yang sekarang menjadi standar industri lift.

  1. HARDWIRED CIRCUITS

Pada perancangan perangkat keras lift terdapat banyak komponen elektronika untuk dapat membangun sebuah sistem lift. Komponen – komponen yang dibutuhkan dalam membangun sistem lift ini dibutuhkan beberapa jenis sensor dan komponen – komponen elektronika lainnya. Berikut komponen yang digunakan pada sistem liftserta rangkaian elektronika untuk mengkontrol perangkat keras antara lain :

  1. Kontrol Tombol
  2. Kontrol Driver Motor DC dan Motor DC Gear
  3. Kontrol Penstabil Tegangan (Regulator)
  4. Power On Reset
  5. Kontrol Alarm
  6. Sensor Limit Switch
  1. BRAKE CONTROL

Lift menggabungkan beberapa fitur keamanan untuk mencegah kabin  menabrak bagian bawah shaft. Pengaman diinstal pada kabin bisa mencegah jenis kecelakaan yg terjadi ketika rem motor gagal atau tali kawat cangkang tiba2 putus Namun, desain yang melekat pada pengaman kabin dibuat untuk tidak berlaku ke arah atas.

Dalam arah ke atas, rem motor diperlukan untuk menghentikan kabin ketika kondisi darurat terjadi. Dalam operasi normal, rem motor hanya berfungsi sebagai rem parkir untuk menahan kabin saat berhenti. Namun, ketika kondisi darurat terdeteksi, desain kontrol lift sistem moderen hanya mengandalkan rem motor  untuk menghentikan kabin.

Electrical Braking (Rem pada Motor Electric) :

  1. DC injection braking.
  2. Plugging.
  3. Eddy current braking.
  4. Dynamic resistor braking.
  5. Regenerative braking.
  1. GOVERNOR ROPE MONITOR

Tali governor  pada lift disediakan dengan rem tambahan yang merupakan rem fail safe dan yang beroperasi untuk menghentikan gerakan tali governor ketika mobil lift bergerak dari pendaratan dengan pintu terbuka. Rem ini mencakup dua rahang gripper tali di ruang mesin di bawah sheave governor, yang rahang diadakan jauh dari taligovernor oleh solenoid selama listrik tersedia untuk memberi energi solenoida. Bila catu daya ke solenoida terganggu, rahang yang dirilis jatuh oleh gravitasi terhadap satu sama lain untuk pegangan taligovernor. Rem mobil darurat dengan demikian tersandung dan pergerakan mobil berhenti. Rem juga dapat diberikan untuk mengendalikan tali penyeimbang governor.

  1. BACK OUT OF OVER TRAVEL SWITCH

Overtravel (posisi di luar jarak pengoperasian)  aktif aktuasi kadang-kadang terjadi pada lift tambang. Banyak faktor  dapat menyebabkan hal ini terjadi seperti perubahan suhu, over loading dari alat angkut, peregangan tali, atau berhenti darurat. Limit switches, peralatan ini dipasang pada lantai paling bawah dan paling atas. Peralatan ini untuk mencegah terjadinya over travel lift baik saat lift naik maupun saat lift turun.

CABIN AND COUNTERWEIGHT BUFFER SWITCHES(Penyanggah Ruang Kabin)

  1. DOOR SAFETY SWITCH

Peralatan ini dipasang terintegrasi dengan door lock device, peralatan ini bekerja secara electrical, apabila pintu dibuka maka lift tidak akan dapat difungsikan untuk jalan.

Sumber : http://ilhamnurfajar13.blogspot.com/2015/06/kelistrikan-dan-keselamatan-lift.html

PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

Pesawat Uap atau juga disebut Ketel Uap adalah suatu pesawat yang dibuat untuk mengubah air didalamnya, sebagian menjadi uap dengan jalan pemanasan menggunakan pembakaran dari bahan bakar. Ketel uap dalam keadaan bekerja, adalah sebagai bejana yang tertutup dan tidak berhubungan dengan udara luar karena selama pemanasan, maka air akan mendidih selanjutnya berubah menjadi uap panas dan bertekanan, sehingga berpotensi terjadinya ledakan jika terjadi kelebihan tekanan (over pressure).

Bejana tekan adalah suatu wadah untuk menampung energi baik berupa cair atau gas yang bertekanan atau bejana tekan adalah selain pesawat uap yang mempunyai tekanan melebihi tekanan udara luar (atmosfer) dan mempunyai sumber bahaya antara lain; kebakaran, keracunan, gangguan pernafasan, peledakan, suhu ekstrem.

Ruang Lingkup Pengawasan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
Meliputi kegiatan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, modifikasi atau reparasi dan pemeliharaan.

Lingkup pengawasan meliputi;

  1. Pertimbangan-Pertimbangan Desain, mencakup prinsip-prinsip desain termasuk gambar konstruksi, data ukuran-ukuran, gambar teknik, pelaksanaan pembuatan dan pengujian
  2. Spesifikasi Bahan, yaitu bahan yang digunakan harus memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku serta standard penggunaan bahan serta mempunyai sertifikat bahan.
  3. Metode Konstruksi, yaitu pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan metode pengelasan dan pengelingan.
  4. Penempatan Ketel Uap,yaitu; bahwa ketel uap harus ditempatkan dalam suatu ruangan atau bangunan tersendiri yang terpisah dari ruangan kerja . Jarak ruangan operator ketel uap harus aman sesuai ketentuan.

Perbedaan antara ketel uap dan bejana uap adalah pada fungsi dari pada operasinya, ketel uap adalah sebagai pengahil uap sedangkan bejana uap adalah penampung uap yang dihasilkan.
Perawatan Ketel Uap, adalah merupakan suatu usaha untuk mempertahankan kinerja ketel uap sesuai dengan peruntukkanya. Kita menyadari bahwa ketel uap dapat menimbulkan peledakan, korban manusia dan harta benda yang tidak kita inginkan.

Usaha-usaha yang perlu dilakukan adalah;

  1. Melakukan pembersihan sisi luar
  2. Melakukan pembersihan sisi dalam
  3. Pengolahan air pengisi ketel uap;
  4. Pengolahan diluar ketel
  5. Pengolahan didalam ketel
  6. Reparasi Ketel Uap, yaitu melakukan penggantian spare part/bagian untuk mempertahankan kinerja ketel.
  7. Sedangkan dalam hal pengoperasian pesawat uap, harus dilakukan pendidikan dan pelatihan terhadap operator dan pendidikan lainnya yang terkait.

Sumber :

http://hseindonesia.info/2014/11/26/pengawasan-k3-pesawat-uap-dan-bejana-tekan/

K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN DAN KERJA )

K3

 (KESELAMATAN, KESEHATAN DAN KERJA )

Sejarah K3

            Sejak tahun 2003 Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah diakreditasi oleh Badan Standarisasi Nasional Sebagai Laboratorium penguji, dan telah mendapat sertifikasi ISO 9001:2008 sejak tahun 2009 serta memiliki berbagai fasilitas dan sarana pendukung antara lain sumber daya manusia yang kompeten, laboratorium yang terakreditasi oleh KAN Laboratorium tersebut dioperasikan oleh para tenaga ahli yang berkompeten serta memiliki sertifikat pengujian dalam bidang Keselamatan kerja dan Hiperkes.

            Perkembangan Higiene Industri di Indonesia tidak diketahui secara pasti kapan tepatnya, namun perkembangan Higiene Industri di Indonesia yang sesungguhnya baru dirasakan beberapa tahun setelah kita merdeka yaitu pada saat munculnya Undang-Undang Kerja dan Undang-Undang Kecelakaan. Pokok-pokok tentang higiene industri dan kesehatan kerja telah dimuat dalam undang-undang tersebut, meski tidak atau belum diberlakukan saat itu juga.

            Selanjutnya oleh Departemen Perburuhan (sekarang Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi) pada tahun 1957 didirikan Lembaga Kesehatan Buruh yang kemudian pada tahun 1955 berubah menjadi Lembaga Keselamatan dan Kesehatan Buruh. Dan pada tahun 1966 fungsi dan kedudukan Higiene Industri didalam aparatur pemerintahan menjadi lebih jelas lagi yaitu dengan didirikannya Lembaga Higiene Perusahaan (Higiene Industri) dari Kesehatan Kerja di Kementerian Tenaga Kerja dan Dinas Higiene Perusahaan/Sanitasi Umum serta Dinas Kesehatan Tenaga Kerja di Kementerian Kesehatan. Disamping itu juga tumbuh organisasi swasta yaitu Yayasan Higiene Perusahaan yang berkedudukan di Surabaya. Untuk selanjutnya organisasi Hiperkes yang ada dipemerintahan dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan-perubahan dengan nama-nama sebagai berikut :

  1. Pada tahun 1969 Lembaga Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja berubah menjadi Lembaga Nasional Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.
  2. Pada tahun 1976 berubah menjadi Pusat Bina Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
  3. Pada tahun 1983 berubah lagi menjadi Pusat Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.
  4. Pada tahun 1988 berubah menjadi Pusat Pelayanan Ergonomi, Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
  5. Selanjutnya pada tahun 1993 berubah lagi menjadi Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja.
  6. Pada tahun 1998 berubah lagi menjadi Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
  7. Nama tersebut pada tahun 2001 berubah pula menjadi Pusat Pengembangan Keselamatan Kerja dan Hiperkes.
  8. Pada akhir tahun 2005 menjadi Pusat Keselamatan Kerja dan Hiperkes.
  9. Dan pada awal tahun 2007 hingga sekarang menjadi Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Definisi K3    

            Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Menurut Suma’mur (2001, p.104), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

            Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan dan kesehatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .

            Mathis dan Jackson (2002, p. 245), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.

            Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, p.6), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Jackson (1999, p. 222), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Menurut Mangkunegara (2002, p.170), bahwa indikator penyebab keselamatan kerja adalah:

  1. Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:
  2. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya.
  3. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
  4. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
  5. Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:
  6. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
  7. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik pengaturan penerangan.

Undang-Undang K3 :

  1. Undang-Undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonnantie).
  2. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
  3. Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 203 tentang Ketenagakerjaan.

Peraturan Pemerintah terkait K3 :

  1. Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening).
  2. Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Peredaran Pestisida.
  3. peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.
  4. Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.

Peraturan Menteri terkait K3 :

  1. Permenakertranskop RI No 1 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan.
  2. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pengangkutan dan Penebangan Kayu.
  3. Permenakertrans RI No 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan Wewenang Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja.
  4. Permenakertrans RI No 1 Tahun 19879 tentang Kewajiban Latihan Hygienen Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Tenaga Paramedis Perusahaan.
  5. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
  6. Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
  7. Permenakertrans RI No 4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
  8. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
  9. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1982 tentang Bejana Tekan.
  10. Permenakertrans RI No 2 Tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las.
  11. Permenakertrans RI No 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
  12. Permenaker RI No 2 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis.
  13. Permenaker RI No 3 Tahun 1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes.
  14. Permenaker RI No 4 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi.
  15. Permenaker RI No 5 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
  16. Permenaker RI No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
  17. Permenaker RI No 1 Tahun 1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
  18. Permenaker RI No 1 Tahun 1989 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Keran Angkat.
  19. Permenaker RI No 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi-instalasi Penyalur Petir.
  20. Permenaker RI No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  21. Permenaker RI No 4 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  22. Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  23. Permenaker RI No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
  24. Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.
  25. Permenaker RI No 4 Tahun 1998 tentang Pengangkatan, Pemberhentian dan tata Kerja Dokter Penasehat.
  26. Permenaker RI No 3 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk Pengangkutan Orang dan Barang.

 

Keputusan Menteri terkait K3 :

  1. Kepmenaker RI No 155 Tahun 1984 tentang Penyempurnaan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep 125/MEN/82 Tentang Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  2. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum RI No 174 Tahun 1986 No 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.
  3. Kepmenaker RI No 1135 Tahun 1987 tentang Bendera keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  4. Kepmenaker RI No 333 Tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.
  5. Kepmenaker RI No 245 Tahun 1990 tentang Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional.
  6. Kepmenaker RI No 51 Tahun 1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.
  7. Kepmenaker RI No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
  8. Kepmenaker RI No 197 Thun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.
  9. Kepmenakertrans RI No 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
  10. Kepmenakertrans RI No 235 Tahun 2003 tentang Jenis-jenis Pekerjaan yang Membahayakan Kesehatan, Keselamatan atau Moral Anak.
  11. Kepmenakertrnas RI No 68 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3.html

http://pusatk3.com/sejarah-perkembangan-pusat-k3/

http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/11/kumpulan-perundang-undangan-k3.html

I want to reach the success to together yourself, KEA